D-ONENEWS.COM

50 Ton Aspal per Hari untuk Perbaikan Jalan

Surabaya,(DOC) – Tingginya intensitas kendaraan berat dan faktor cuaca menjadi penyebab utama kerusakan jalan di Surabaya. Menanggapi hal tersebut, Dinas Bina Marga dan Pematusan (DBMP) Surabaya mengoptimalkan kinerja satuan tugas (satgas) yang bekerja siang dan malam.
Satgas perbaikan jalan sebanyak 80 orang yang terbagi dalam lima grup dan satu grup khusus menangani pedestrian. Sesuai namanya, tugas utama satgas ini melakukan perbaikan meliputi menutup jalan berlubang, pelebaran jalan hingga memperbaiki keramik jalur pedestrian yang rusak.
Kepala DBMP Surabaya Erna Purnawati mengatakan, setiap hari rata-rata satgas memanfaatkan 40 sampai 50 ton aspal (hot mix) atau setara luasan 400 sampai 500 meter persegi untuk perbaikan jalan. Lokasinya pun berkisar antara 5 sampai 7 titik, bergantung kondisi kerusakan.
Pelebaran jalan, imbuh Erna, membutuhkan waktu relatif lebih lama ketimbang penambalan jalan berlubang. Menurut dia, selama ini pelebaran jalan tidak cukup dikerjakan sehari. “Biasanya tiga minggu,” terangnya. Sedangkan penutupan jalan berlubang bisa diselesaikan dalam waktu satu hari.
Aktivitas satgas perbaikan jalan dimulai pada pukul 7 pagi, diawali dengan pembuatan campuran aspal. Sekitar pukul 12 siang, tim bergerak menuju lokasi. Pekerjaan biasanya selesai pada pukul 3 sore. Khusus untuk ruas jalan yang padat, perbaikan baru dilakukan pada pukul 9 malam.
Berdasar laporan pemeliharaan jalan pada Rabu (13/5), satgas melakukan pelebaran jalan di Rungkut Madya dan Jl. Peneleh. Serta menutup lubang di Jl. Kalirungkut sampai Jl. Pandugo, menutup lubang di Jl. Bulakjaya dan Jl. Gembong serta melanjutkan penutupan lubang di Jl. Lidah Wetan (Unesa).
Di samping itu, juga dilakukan penutupan lubang di Jl. Dukuh Kupang Utara, Jl. Kupang Baru Barat dan perbaikan gril BTA Jl. Gayungsari Barat plus perbaikan keramik pedestrian frontage road Jl. Ahmad Yani.
Erna mengakui jerih payah satgas itu belum mampu mencakup keseluruhan problem jalan sekaligus. Untuk itu, perbaikan dilakukan satu per satu. Dalam hal ini, DBMP mendahulukan jalan dengan tingkat kerusakan parah serta dimensi lubang yang besar.(hms/r7)

Loading...