D-ONENEWS.COM

Bandara Notohadinegoro Akan Miliki Runway Sepanjang 2.500 Meter

Jember (DOC) – Pengembangan Bandara Notohadinegoro Jember terus dilakukan oleh pemerintah. Kondisi saat ini runway bandara masih 1.075 meter, pada 2018 akan ditingkatkan menjadi 2.250 meter, dengan lebar 45 meter. Pada 2019 ditambah lagi menjadi 2.500 meter. Di jalan masuk akan dilebarkan menjadi lebar 14 meter dobel way dengan panjang sekitar 1.660 meter.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai meninjau Bandara Notohadinegoro Jember bersama Bupati Jember Faida dan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso, Minggu (20/8) mengatakan jika semua itu telah selesai berjalan dan terlaksana maka nama Jember akan semakin baik dan masyarakatnya akan semakin maju. Hal itulah yang  masyarakat Jember harus sambut dengan kreasi dan kegiatannya yang semakin bagus,  untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jember.
Dampak lain, semua sektor akan ikut terangkat karena semakin banyak lapangan kerja semisal pengrajin souvenir, pengusaha hotel,  dan semakin banyak dan lancar orang bisa beribadah dari Jember.
“Di Jember ini potensi wisatanya luar biasa, apalagi dengan adanya Jember Fashion Carnival, wisata religi, dan wisata edukasi. Dengan dibangunnya bandara ini dengan cepat Insya Allah dapat menunjang pariwisata itu. Serta apa yang diintruksikan Presiden dapat berjalan dan harapan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik,” ujar Menhub.
Menhub mengatakan pengembangan akan dimulai tahun 2018. “Untuk 1-2 bulan ini kita lakukan perencanaan, di tahun ini dengan anggaran yang ada kita melakukan penyelesaian-penyelesaian teknis. Kita akan mulai pengembangan awal 2018,” pungkas Menhub.
Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso menambahkan, pembangunan Bandara Notohadinegoro Jember ini, meliputi perubahan dan perluasan Gedung Terminal, Rest Area, tempat fasilitas bandara semisal menara ATC, gudang genset, pagar keliling area bandara, taxy way, overrun, apron, bahu landasan, boarding pass, ticketing, toilet, musalla, passenger room, waiting room, ruang tunggu VIP, kantor administrasi bandara, tempat meteorology, ruang control, terminal cargo, dan lain sebagainya.
“Memang harus ada yang diverlay, dan runway akan dilapisi lagi karena belum memenuhi syarat kalau sekarang untuk pesawat berbadan besar,” ujarnya.
Tahun 2017,  pekerjaan dimulai dari yang kecil – kecil, hingga perencanaan benar benar klir dan selagi penyerahan aset bandara untuk sementara diserahkan ke pemerintah pusat, sehingga awal tahun 2018 ini semua pekerjaan dimulai. Hingga 2019, selesai.“Mohon doanya agar semuanya bisa berjalan lancar,” ujar Menhub Budi Karya Sumardi. (DOC02)

Loading...

baca juga