D-ONENEWS.COM

Banjir Kian Parah, Dewan Tuding PU Tak Serius Atasi Banjir

surya/ahmad zaimul haq TERJANG BANJIR - Warga menerjang banjir di kawasan Tambak Bening, Senin (31/12). Hujan deras yang mengguyur Surabaya membuat sejumlah kawasan dilanda banjir.
Surabaya,(DOC)  – Komisi C DPRD Surabaya mengaku kecewa dengan kinerja Dinas PU, Bina Marga dan Pematusan Pemkot Surabaya. Pasalnya, menurut anggota Komisi C, M. Machmud, Jumat (15/4/2016) berapapun anggaran yang diminta dinas tersebut guna mengatasi banjir selalu disetujui  kalangan dewan. Namun ironisnya, hingga saat ini masih banyak daerah banjir.
“Minggu-minggu kemarin hingga akhir-akhir ini lokasi banjir semakin banyak,” paparnya.
Politisi Partai Demokrat ini menengarai, alokasi anggaran untuk pengendalian banjir tak tepat sasaran, seperti untuk membeli pompa, mengatasi maslah saluran dan daerah cekung.
“Karena buktinya masih banyak banjir. Kalau banjir yang jadi kambing hitam air pasang atau hujan deras,” terangnya
Mahmud menegaskan, jika saluran air berfungsi dengan baik. Meski guyuran hujan tinggi, tak ada banjir. Sementara hari ini, empat sekolah meliburkan siswanya akibat banjir. Bahkan, dari pantauannya di kawasan Darmo Indah tinggi genangan hingga 50 cm.
“Dampaknya, macet sehingga menghambat lalu lintas,” katanya.
Ia meminta Dinas PU, Bina MArga dna Pematusan mengevaluasi penggunaan anggaran pengendalian banjir, apakah sudah tepat atau belum. Tahun 2016 ini, alokasi anggaran untuk pengendaloan banjir mencapai Rp. 550 Milyar.
“jika tak tepat gak ada gunanya. Uang itu untuk kepentingan rakyat, jangan sampai mereka harus nguras air karena genangan air masuk rumahnya,” tuturnya
Machmud menduga, penyebab banjir lainnya, karena banyak tempat terbuka yang dialihfungsikan untuk kawasan perumahan, seperti yang terjadi di wilayah Banjar sugihan, Surabaya Barat.
“Di situ, sekitar 340 hektar tambak diuruk dijadikan perumahan,” katanya.
Ia mengaku heran dengan keluarnya izin pembangunan hunian di area tersebut. Pasalnya, warga sekitar khawatir pembangunan perumahan elit di wilayah itu akan mengakibatkan banjir di daerah sekitar.
“Pengembangnya juga membangun perumahan di Surabaya timur dengan mereklamasi Pantai,” ungkap Machmud.
Apabila ada reklamasi, ia memperkirakan akan menyebabkan banjir di beberapa kawasan. Paslnya, alairan air dari tengah kota ke laut semakin panjang dan jauh.(k4/r7)

Loading...