D-ONENEWS.COM

Beras Plastik Beredar Di Bekasi

Bekasi,(DOC) – Fenomena beras plastik kini nampaknya semakin mewabah di negara-negara Asia. Bahkan, di media sosial seperti Facebook dan WhatsApp sudah beredar kabar bahwa beras plastik ditemukan di Singapura.
Awalnya, beras plastik hanya diperjualbelikan di pasar-pasar yang berlokasi daerah Taiyuan, Shaanxi, Tiongkok. Beras yang disebut juga sebagai “beras palsu” ini aslinya terbuat dari kentang dan ubi yang dibentuk menyerupai beras sungguhan menggunakan zat semacam getah sintetis. Karenanya, meski sudah dimasak, beras plastik akan tetap keras.
Merespon atas laporan penemuan beras plastik di Singapura ini, Menteri Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Kepenggunaan Malaysia Hasan Malek malah meragukan kebenaran informasi tersebut.
Namun di Indonesia sendiri, beredarnya beras palsu terjadi di Bekasi. Salah satu pedagang beras bernama Wilem yang berjualan di Pasar Mutiara Gading Timur, Bekasi, menemukan beras plastic atau palsu. Kasus ini di mencuat setelah Wilem menelepon pemasok berasnya yang berada di kawasan Karawang. Hal tersebut dilakukan setelah beras yang dijual di toko di sebelahnya terbukti tercampur plastik.
“Saya pertegas ke dia, saya telepon. Saya bilang ‘saya enggak mau tahu, kalau terjadi apa-apa, kamu orang pertama yang saya seret’,” ujar Wilem di Pasar Mutiara Gading Timur, Kamis (21/5/2015).

Akan tetapi, Wilem mengaku berani menjamin bahwa beras dagangannya adalah beras asli. Wilem mengatakan telah melakukan riset sendiri sebelum isu beras plastik ini muncul ke permukaan. Dia mengatakan pernah secara diam-diam memeriksa langsung lokasi penggilingan tempat pemasoknya mengambil beras.

Secara langsung, Wilem menyaksikan beras yang dijual melalui proses penggilingan langsung dari gabah-gabah padi. Itulah sebabnya dia percaya bahwa beras yang dia jual terjamin aman. Atas adanya informasi beras plastik ini, Wilem pun memilih untuk menjelaskan saja kualitas berasnya kepada pelanggan.

“Kita harus lebih tunjukkan sajalah kualitas beras kita dan kita terjun langsung loh ke tempat penggilingannya. Kita harus tegas ke supplier kita,” ujar Wilem.

Sebagai informasi, beras plastik di Bekasi disebut positif mengandung polyvinyl chloride yang merupakan bahan baku pipa, kabel, dan lantai. Beras itu juga mengandung plastiser plastik seperti Benzyl Butyl Phtalate (BBT), Bis 2-ethylhexyl Phtalate (DEHP), dan Diisononyl Phtalate (DNIP). Ketiga bahan tersebut merupakan pelembut yang biasa digunakan bersamaan dengan Polyvynil Clhoride. Tujuannya agar pipa atau kabel mudah dibentuk.

Informasi mengenai beras sintetis mencuat setelah salah seorang penjual bubur di Bekasi, Dewi Septiani, mengaku membeli beras bersintetis. Dewi mengaku membeli enam liter beras yang diduga bercampur dengan beras plastik. Beras tersebut dia beli di salah satu toko langganannya. Dewi memang biasa membeli beras dengan jenis yang sama di toko tersebut seharga Rp 8.000 per liter. Keanehan dari beras tersebut dia rasakan setelah mengolahnya menjadi bubur.(tn/kc/r7)

Loading...