D-ONENEWS.COM

Calon Gubernur DKI Harus Bikin Kontrak Politik

Warga yang tergabung dalam Pijar Indonesia membentangkan poster ketika aksi save Ahok di teras Balai Kota Jakarta, Selasa (3/3). Mereka mendukung Ahok untuk membongkar dan menyeret ke meja hijau mafia anggaran di DPRD DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Brenda/ZK/Spt/15
Warga yang tergabung dalam Pijar Indonesia membentangkan poster ketika aksi save Ahok di teras Balai Kota Jakarta, Selasa (3/3). Mereka mendukung Ahok untuk membongkar dan menyeret ke meja hijau mafia anggaran di DPRD DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Brenda/ZK/Spt/15

Jakarta,IDOC) – Pengamat politik Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia  (Formappi) Sebastian Salang berpesan kepada para relawan khususnya relawan  gubernur yang akan maju pada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017.
“Setelah calonnya (misalnya) terpilih, memastikan pemimpin yang menang menjalankan kontrak politiknya,” kata Sebastian Salang di Jakarta, Jumat,(18/3/2016) kemarin.
Sebastian mengatakan tugas relawan jika yang didukung terpilih menjadi kepala daerah bukan menggerogoti kebijakan pasangan yang diusung.
Tetapi relawan harus menjadi kontrol dan memastikan program pemimpin daerah dilaksanakan. Pengawasan bisa dilakukan melalui kepala daerah langsung atau perwakilan di DPRD.
Menurut Sebastian, pada pemilihan kepala negara, sebutan relawan sedikit tercoreng. Sebab ada relawan yang bekerja dengan pamrih dan mendapat jatah atau jabatan di suatu institusi. “Jadi bukan kerja tanpa pamrih,” kata dia.
Sebastian pun mendorong relawan salah satu calon gubernur pada pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 yaitu Basuki Tjahaja Purnama. Relawan yang sering disebut Teman Ahok, kata dia, harus mampu membuktikan bekerja tanpa pamrih.
Selain Teman Ahok, kini bermunculan istilah-istilah dari para relawan yang mendukung calon gubernur yang akan maju pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Sebut saja selain Teman Ahok, ada juga relawan Suka Haji Lulung, Sahabat Sandiaga Uno, bahkan belum lama muncul tagar #SahabatDjarot.
Ketua Srikandi Partai Hanura Miryam Haryani mengatakan hal yang sama. Ia menolak dengan tegas jika ada relawan yang meminta jatah misalnya jabatan di partai politik. Menurut dia, relawan seperti itu tidak mencerminkan dukungan yang tulus kepada calon yang diusungnya.(tpc/r7)

Loading...