D-ONENEWS.COM

GTT Sering Protes, Langsung Ancam Pecat

Surabaya,(DOC) – Nasib yang dialami oleh GTT (Guru Tidak Tetap) di Surabaya semakin kompleks. Tidak hanya masalah pengangkatan menjadi PNS, tapi ada juga yang mendapatkan ancaman akan diberhentikan oleh atasannya.
Biasanya, ancaman akan dipecat ini ketika disekolah dimana GTT tersebut mengajar, ada guru PNS yang baru. Menariknya, ancaman-ancaman semacam ini banyak berasal dari sekolah yang kepala sekolahnya perempuan.
“Dengan alasan apapun, tidak boleh GTT itu dipecat. Janganlah ada ancam-ancaman ataupun intimidasi. Kalau sekolahnya mau ditutup, GTT itu seharusnya dipindah tugaskan ke sekolah yang lain,” kata anggota Komisi D DPRD Surabaya, Masduki Thoha, Senin(10/3/2014) kemarin.
Untuk pengangkatan menjadi PNS, politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, Pemkot Surabaya harus segera mengangkat GTT ini menjadi PNS. Alasannya, daripada mengangkat dari masyarakat umum, GTT sudah banyak mendapat pengalaman dilapangan. Hanya saja mereka butuh pengakuan saja sebagai PNS. Kalau mengangkat dari orang yang tidak punya pengalaman, maka ketika diangkat menjadi PNS, terpaksa yang bersangkutan harus belajar dari awal.
Diungkapkan Masduki yang membuatnya prihatin, ancaman terhadap para GTT perempuan itu justru dilakukan oleh Kasek yang juga perempuan. Bahkan jumlahnya mencapai lebih dari 25 Kasek perempuan di Surabaya.
“Yang melakukan pengancaman kepada para GTT perempuan adalah Kaseknya yang juga perempuan. Banyak GTT yang curhat kepada saya. Mayoritas adalah GTT yang mengajar di SD,” ungkap Masduki.
Diakui pihaknya sangat prihatin dengan situasi seperti itu. Laporan yang masuk ke pihaknya, para GTT menunjukkan berkas yang disodorkan oleh Kaseknya yang intinya meminta untuk siiap tandatangan bersedia dipecat bila ada guru baru yang masuk.
“Tolong Kasek SD yang perempuan saya ingatkan jangan macam-macam. Karena kerap mengancam akan memecat GTT. Tolong teman-teman di Diknas bisa menjadi orangtua yang baik untuk GTT. Sudah tidak lolos seleksi masih diancam pecat lagi,” tandas Masduki Toha.
Ada 26 pengaduan, yang mayoritas adalah kasek perempuan. Ironisnya yang mengancam perempuan dan yang diancam perempuan.
“Saya punya laporannya dan buktinya. Ini memang faktanya seperti ini. Yang ngancam perempuan dan yang diancam perempuan,” imbuh Masduki.
Menurutnya tidak akan rugi bila Pemkot mengangkat menjadi PNS. Karena sudah berpengalaman dan tidak perlu memberikan pembelajaran.
“Ini bisa jadi ujung-ujungnya kolusi. Karena bisa jadi Kasek akan menggeser orang-orang dan memasukkan orangnya,” kata Masduki (rw/r7)

Loading...