D-ONENEWS.COM

Gudang Ngagel Hambat Pembangunan Jembatan Jalan Ratna, Peresmian Terancam Batal

Foto : Proyek Pembangunan Jembatan penghubung Jalan Ratna dan jalan Ngagel Surabaya

Surabaya,(DOC) – Poryek pembangunan jembatan baru penghubung jalan Ratna menuju jalan Ngagel sisi timur yang akan di resmikan pada 10 November mendatang oleh Wali kota Tri Rismaharini, nampaknya masih terkendala dengan bangunan gudang seluas 310 meterpersegi milik Nurlela warga Ngagel nomer 141 Surabaya, yang belum bisa dibebaskan.
Pemilik lahan tersebut meminta ganti rugi karena memiliki bukti kepemilikan berupa surat egeindom. Padahal sebelumnya, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) telah menyatakan,  semua lahan pinggir sungai tak berstatus dan milik BBWS, sehingga tak perlu ada ganti rugi lahan.
Lurah Ngagel, Mudita menjelaskan, awalnya Jembatan itu untuk hadiah Surabaya saat puncak peringatan Hari Pahlawan 10 November 2017 mendatang. Namun dengan adanya sengketa ini, maka pihak kuatir peresmian jembatan itu terancam batal terlaksana.
“Dia(Nurlena,red) ‘ngeyel’ punya bukti surat egeindom dan akan digugat dipengadilan. Tapi saya yakin kalah.  Cuma masalahnya, ini urusan BBWS, kalau kita hanya kuatir proyek jembatan itu terhambat,” ungkap Mudita, Jumat (11/8/2017) lalu.
Rencananya, pihaknya akan meminta bantuan Pemkot untuk menertibkan gudang milik Nurlela tersebut, demi kelancaran proyek Jembatan.
Mudita menambahkan, langkah ini, sudah dikonsultasikan ke pakar hukum Hotlan, yang menyatakan, selama gugatan dan proses pengadilan masih berlangsung, Pemkot bisa menertibkan terlebih dahulu.
“Katanya sih ‘gak salah’ kalau gudang itu ditertibkan dulu,” tandasnya.
Berdasarkan informasi yang dia peroleh, pada tahun 1995 lalu, orang tua Nurlena sudah menerima ganti rugi bangunan dari BBWS sebesar Rp 90 juta.
Saat proyek jembatan mulai dikerjakan, lanjut Mudita, lahan tersebut dipermasalahkan lagi oleh cucunya, anak Nurlela.
“Saya pernah datangi Nurlela untuk memediasi dan dia sudah tak mempermasalahkannya. Tapi anaknya dia(Nurlela.red) yang sekarang ganti mempersoalkan. Bahkan sekarang minta bantuan LSM Mojopahit Brawijaya untuk pendampingan,” papar Mudita.
Sementara itu, progress pembangunan jembatan Ratna kini selesai 70 persen. Wali kota Tri Rismaharini sebelumnya memang menargetkan, jembatan yang didanai CSR itu, harus bisa digunakan pada peringatan hari Pahlawan 10 November mendatang.(tp/rob)

Loading...