D-ONENEWS.COM

Hanura Anggap Biasa Perpecahan Dukungan Cawali

Surabaya,(DOC) – Tim Seleksi Bakal Calon Walikota(Bacawali) dan Bakal Calon Wakil Walikota(Bacawawali) Surabaya 2015 Partai Hanura Surabaya tak mempermasalahkan sejumlah kadernya mendukung calon  di luar nama-nama yang mendaftarkan diri dan mengikuti fit and proper di partainya. Sekretaris Tim Seleksi, Edi Rahmat, Selasa (23/6/2015) kemarin, mengatakan, selagi belum ada keputusan DPP, pihaknya tak mempermasalahkan dukungan ke Cawali dan Cawawali lainnya.
“Karena baru wacana, siapa saja boleh (menyetakan dukungan). Toh, nanti DPP (Hanura) yang memutuskan,” ujarnya.
Saat ini, meski Tim seleksi tengah menseleksi terhadap empat calon bacawali dan bacawawali, masing-masing adalah Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror, Direktur Media – Sukoto, Antony Bachtiar, serta Sekretaris DPC Partai Hanura Warsito. Namun, beredar poster yang mengatasnamakan seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Hanura yang menyatakan dukungannya pada Cawali yang kabarya diusung PDIP Tri Rismaharini. Menanggapi perpecahan dukungan dalam pemilihan walikota nanti, Edi Rahmat menegaskan, bahwa dukungan PAC tersebut bersifat pribadi.
“Itu pribadi, di luar keputusan partai. Dan hanya beberapa PAC saja , tidak seluruhya,” terangnya.
Edi mengungkapkan, munculnya perpecahan dukungan cawali dan cawawali karena ada persoalan di internal dilatari maslah pribadi. Namun, ia menegaskan, pandangan politik kader tetap sama.
“Saya pikir pandangan politik kita sama, Cuma kelihatannnya memang ada unsur pribadi yang kurang pas,” papar Anggota Komisi B DPRD Surabaya.
Edi Rahmat mengatakan, mekanisme penjaringan bakal calon walikota dan wakilwalikota surabaya yang dilakukan partainya hampir selesai. Setelah pemaparan visi-misi masing-masing calon, pihaknya tinggal memutuskan siapa yang akan diusulkan ke DPP.
“Setelah kemarin sudah pemaparan visi-misi dan rapat untuk muscab, tinggal penentuan rangking yang akan diserhkan ke DPP,” katanya.
Sesuai mekanisme, hasil penjaringan akan diserahkan DPC Partai Hanura Surabaya ke DPP , dengan tembusan DPD Partai Hanura Jatim. Edi memperkirakan rekom yang diusulkan ke DPP mendekati proses pencalonan ke KPU Surabaya.
“Mendekati pendaftaran akan kita serahkan ke DPP,” jelasnya.
Politisi Hanura ini menegaskan, jika rekomendasi DPP turun, semua kader harus mematuhinya. Apabila tidak, ia menganggap hal itu melanggar Ad/ART partai.
“Nanti kalau DPP menyatakan sikap semuanya harus ikut. Jika tidak, melanggar AD ART, dan itu ada sanksinya,” tutur mantan pejabat Bank swasta.
Ia mengakui, karena hanya memiliki perwakilan 3  orang di DPRD surabaya dipastikan belum bisa mencalokan pasangan calon walikota dan wakilnya pada pemilukada surabaya 2015. Partai Hanura  membutuhkan koalisi dengan parpol lainnnya jika akan mengusung pasangan calon walikota dan wakil walikota. Namun demikian, ia mengatakan, pihaknya belum melakukan komunikasi politik dengan parpol lain  untuk menentukan cawali- cawawali.
“Sepengetahuan saya belum ada (Komunikasi politik), tapi gak tahu kalau DPC,” tegasnya.(k4/r7)

Loading...