Jangan Cuma Hajatan Besar, Jalan Tunjungan Harus Ramai Tiap Hari

Surabaya,(DOC) – Penyelenggaraan acara The Third Preparatory Committee of Habitat III (PrepCom3) UN Habitat yang berlangsung 25-27 Juli sukses melambungkan Jalan Tunjungan  ke dunia international.
Jalan legendaris tersebut berhasil disulap begitu nenarik saat digelar Festival Tunjungan. Tak ayal Jalan Tunjungan mmengundang decak kagum baik dari wisatawan luar negeri maupun dalam negeri.
Sayangnya, setelah hajatan internasional yang melibatkan 193 negara dengan 4500 peserta ini, Jalan Tunjungan kembali seperti sedia kala. Sepi dari akvitas baik ekonomi, maupun sosial budaya.
Berdasarkan pantauan,  puluhan toko di Jalan Tunjungan masih banyak yang tutup. Rolling door  tertutup rapat yang menandakan  tidak ada kegiatan. Kalau pun rolling door terbuka, itu pun hanya sebagian.
Disinggung terkait sepinya Jalan Tunjungan, Kepala Bagian Humas Kota Surabaya M. Fikser menyatakan Pemkot Surabaya memiliki konsep untuk meramaikan kawasan Tunjungan. Diantaranya dengan menyiapkan program mlaku-mlaku nang Tunjungan.
“Harapan kita bisa mengembalikan masa kejayaan Jalan Tunjungan seperti dulu kala,” ujar Fikser, Rabu(3/8/2016).
Menurut Fikser, kesungguhan pemkot untuk menghidupkan Jalan Tunjungan dapat dilihat dari upaya pemerintah kota mengecat dan menata toko di sana.
Langkah lainnya yaitu menciptakan suasana trotoar yang nyaman yang menjadi hak pejalan kaki, serta mempertontonkan wajah asli bangunan lama di kawasan Tunjungan yang rata-rata merupakan bangunan bersejarah.
Tidak hanya itu, pemkot juga telah menyulap eks  Gedung Siola menjadi museum sejarah Pemkot Surabaya dan kantor sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang langsung berurusan dengan pelayanan publik.
Senada dengan Fikser, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Wiwiek Widyawati mengaku telah menyiapkan sejumlah program untuk meramaikan Jalan Tunjungan.
Bahkan saat ini, sebenarnya sudah ada beberapa pertunjukan yang biasanya pentas setiap malam Minggu.
“Ke depan kita sudah siapkan spot spot untuk pertunjukan kesenian di sana (Tunjungan),” terang Wiwiek.(r1/r7)