D-ONENEWS.COM

Kapitalis Sosial Cawali-Cawawali Incumbent Masih Bisa Tertandingi

Surabaya,(DOC) – 6 partai politik(Parpol) menggelar Koalisi Mojopahit sebenarnya bukan hanya isapan jempol belaka. Selain untuk menggagalkan wacana Pemilihan Walikota(Pilwali) secara aklamasi, koalisi Mojopahit ini juga akan mengusung calon Walikota dan Wakil Walikota(Cawali-Cawawali) sendiri dalam Pilkada 9 Desember 2015 mendatang.

Ketua Panitia Deklarasi Koalisi Mojopahit AH. Thony menyatakan, Cawali – Cawawali yang akan di usung menandingi Cawali incumbent Tri Rismaharini tentunya akan di seleksi oleh tim koalisi parpol. Menurut AH Thony, tingginya elektabilitas Tri Rismaharini masih bisa di kalahkan.

“Jika koalisi solid dan bertekad memenangkan Pilkada maka hal itu akan terjadi, tentunya dengan calon yang juga mempunyai kapitalis social yang memadai,” ujar AH Thony, Jumat(26/6/2015).

Ia menjelaskan, dalam Pilwali 2015 ini, kekuatan calon incumbent tidak se-tangguh Pilwali di tahun 2010 lalu. Menurut dosen Fakultas Administrasi Negara ini, di tahun 2010 lalu, pasangan Cawali – Cawawali incumbent, Tri Rismaharini dan Bambang DH, sama-sama mempunyai prestasi dalam membangun kota Surabaya.

Thony menambahkan, kala itu, Bambang DH merupakan kepala daerah terbaik yang sudah menjabat 2 periode dan masih mendapat simpati masyarakat. Sedang Tri Rismaharini sendiri,  saat menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, telah berhasil menata taman-taman kota hingga lebih indah.

“Dulu Pak Bambang(Bambang DH,red) menjadi ikon, sehingga di daulat mendamping Bu Risma(Tri Rismaharini,red) sebagai Cawawalinya. Lah Pilwali periode ini, sangat berbeda. Prestasi hanya di miliki oleh Calon Walikotanya saja,” jelasnya.

Berdasarkan perolehan suara Pilwali 2010 lalu, kemenangan Pasangan Cawali-Cawawali, Tri Rismaharini – Bambang DH(RIDHO) yang di usung oleh PDIP, hanya selisih 3 persen lebih, atas rivalnya Arif Afandi-Adies Kadir(CACAK) Pasangan Cawali-Cawawali dari Partai Golkar dan Demokrat.  AH Thony menyatakan, kemenangan PDIP ini, tidaklah murni diperoleh dengan kekuatan kapitalis social yang di bangun oleh kedua pasangan Cawali – Cawawali saat menjadi pejabat Negara, melainkan dengan mengerahkan berbagai strategi politik jitu.

“Tidak hanya sekedar pencitraan media dan kapitalis social yang di bangun oleh pasangan Cawali tersebut, melainkan dengan mengerahkan berbagai trik dan intrik politik yang dibangun di segala penjuru. Itu-pun selisih kemenangannya hanya 3 persen saja. Kemudian sekarang dengan kondisi latar belakang masing-masing calon yang berbeda antara Tri Risma dengan Wakilnya Wisnu Sakti Buana, maka sangat disayangkan kalo Partai Koalisi menyatakan Pilwali Aklamasi, karena elektabilitas pasangan Cawali incumbent masih bisa di tandingi,”paparnya.

Rencananya,  pembahasan terakhir koalisi 6 partai politik akan dimatangkan kembali pada Sabtu(27/6/2015) besok. Pimpinan Parpol koalisi diundang untuk membicarakan soal tema deklarasi Koalisi Mojopahit, menentang Pilwali Musyawarah dan di pilih secara aklamasi.(r7)

Loading...