D-ONENEWS.COM

Kapolda: Warga Jatim Tak Harus Ikut Aksi Solideritas Rohingya di Borobudur, MUI Segera Surati Dubes Myanmar

foto : Suasana pertemuan antara Polda Jatim dan MUI jatim

Surabaya,(DOC) – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol. Mahfud Arifin, menghimbau meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak bertindak kontra-produktif, menyikapi kejadian yang menimpa kaum etnis Rohingya oleh Pemerintah Myanmar.
Usai menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh agama yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), di gedung Tribrata, Jumat(8/9/2017), Kapolda Jatim menyatakan, masyarakat harus menjaga emosi agar keamanan Jatim tetap kondusif  menjelang pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 mendatang.
“Jawa timur adalah barometer keamanan nasional, apalagi menjelang Pilgub Jatim 2018. Jangan di kotori dengan isu nasional soal kaum etnis Rohingya,” kata Kapolda.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari aksi bersama di candi Borobudur Magelang Jateng. Kapolda mengingatkan bahwa candi tersebut merupakan asset dunia yang perlu dilestarikan tidak untuk di rusak.
“Tindakan kontra produktif, hingga melakukan perusakan terhadap candi Borobudur yang harus di jaga masyarakat. Karena candi Borobudur merupakan bagian dari sejarah bangsa,” tandasanya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia(MUI) Jawa Timur, KH. Abdussomad Buchori, turut menghimbau masyarakat untuk tidak menarik peristiwa Myanmar menjadi isu pembahasan nasional di Indonesia. Karena hal itu akan merugikan kesatuan bangsa kita sendiri.
”Cukup dengan pernyataan sikap saja agar kekerasan di Myanmar terhadap kaum Rohingya segera di hentikan. Secepatnya MUI Jatim akan mengirim surat penghentian kekerasan di Myanmar,” ucapnya.
Surat pernyataan sikap MUI Jatim akan ditujukan ke Pemerintah Myanmar, Presiden Republik Indonesia, Duta Besar Myanmar untuk Indonesia, Kementerian Dalam Negeri dan MUI pusat.(hd/r7)

Loading...