D-ONENEWS.COM

Kocok Ulang Fraksi Handap Berimbas Pada Pilwali

Surabaya,(DOC) – Politisi asal Partai Nasdem, Fatchul Muid menengarai PDI Perjuangan tak serius mengusung Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana dalam pemilihan walikota (Pilwali) Surabaya 2015. Tudingan ini menyusul sikap arogansi Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Surabaya yang memunculkan isu kocok ulang kelengkapan dewan, terutama Fraksi Handap (Hanura, Nasdem, dan PPP).

Anggota Komisi D DPRD Surabaya ini memandang, usulan PDI Perjuangan itu membuat suasana dewan tak kondusif. Bahkan, Muid meyakini kondisi ini bisa menjalar ke luar dan berpengaruh pada situasi Pilwali Surabaya.

“Saya tanda tanya, kenapa PDIP seperti itu, karena bisa membuat gaduh di dewa maupun di luar dewan. Sementara mereka punya target memenangkan pilkada,” ucapnya, Senin (14/9/2015).

Menurutnya, jika Fraksi Handap memiliki masalah, mestinya bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Tetapi, Fraksi PDI Perjuangan malah ingin susana Fraksi Handap memanas, bahkan ingin membubarkan.

“Mestinya mereka mencari simpati. Karena satu lawan di politik serasa banyak, seribu kawan kuranng. PDIP tidak sampai kesana, hanya masalah sepeleh saja sudah membuat gaduh,” tuturnya.

Muid mengatakan, Nasdem memiliki konstituen yang sangat fanatik. Mereka menganggap PDI Perjuangan tidak membuat suasana menjelang Pilwali Surabaya kondusif. Sehingga, bisa jadi massa Nasdem ini tidak akan memilih pasangan calon (paslon) yang diusung oleh PDI Perjuangan.

Nasdem rupanyag tidak perlu ambil pusing dengan isu kocok ulang tersebut. Muid mengaku, jika Nasdem didepak dari Fraksi Handap, maka banyak fraksi di DPRD Surabaya yang bersedia menampungnya.

“Tapi saya berusaha gimana caranya Handap tidak bubar. Kalau bubar akan merebet ke yang lain yang berpotensi gaduh,” katanya.

Beredar kabar di lingkungan dewan, Badan Musywarah (Banmus) mulai melakukan pembahasan tentang usulan Nasdem dikeluarkan dari Fraksi Handap. Ketua DPRD Surabaya Armuji dikabarkan telah memanggil satu persatu semua anggota Banmus ke ruangannya di lantai dua gedung dewan.

“Mereka (anggota banmus) diculik satu persatu, jadi musyawarahnya tidak semuanya, mungkin mereka yang hanya pro dengan PDIP,” ujar sumber yang tidak mau disebutkan namanya.

Hanya saja, kabar itu dibantah oleh Adi Sutarwijono. Anggota Banmus dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengaku belum mendapatkan undangan rapat banmus membahas masalah Nasdem.

“Kalau memang ada usulan seperti itu dan suratnya masuk (diterima pimpinan dewan), kita akan lihat tatibnya seperti apa,” katanya singkat.(r7)

Loading...