D-ONENEWS.COM

Komunitas RAR Hadirkan Koes Plus Di Festival Kenjeran

koesplusSurabaya,(DOC) Festival Kenjeran yang dihelat di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Sabtu (21/5/2016), bakal menawarkan kemeriahan mulai pagi, petang hingga malam. Serangkaian kegiatan disiapkan untuk memperingati Hari Jadi Kota Pahlawan (HJKS) ke-723.
Berpijak pokok-pokok pikiran DPRD, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya menggelar konser musik, menampilkan band legendaris, Koes Plus. Tampilan Koes Plus yang dijadwalkan mulai pukul 20.00 WIB akan diawali tampilan musik Koes Plus-an oleh band yang dipimpin drg. Wina Untung, salah seorang dokter spesialis gigi di RSU dr. Mohammad Soewandhie, Rumah Sakit (RS) milik Pemkot Surabaya.
Tampilan Koes Plus bakal menjadi penutup serangkaian acara Festival Kenjeran. Namun sebelumnya, di hari yang sama digelar lomba band pelajar. Ada 20 grup band ambil bagian meramaikan Festival Kenjeran.
Bersamaan acara itu, di THP Kenjeran ada perhelatan lain yang tidak kalah spektakuler. Apa itu? Mangan Iwak Bareng Nang Kenjeran, dilaksanakan warga serta lintas elemen yang tergabung dalam Komunitas Peduli Surabaya Rek Ayo Rek (RAR).
Ketua Panitia Festival Kenjeran Riswanto mengatakan, acara ini bukan sebatas menggiring warga untuk gemar makan ikan. Lebih dari itu, juga untuk lebih memberdayakan nelayan Kenjeran. “Ibu-ibu nelayan akan langsung dilibatkan dalam festival ini. Mereka akan ikut bakar ikan. Pembakaran ikan sepanjang 300 meter sudah disiapkan. Diperkirakan aka nada 4.000 hingga 5.000 orang akan hadir,” kata Bang Ris, sapaannya.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya ini menyebut 2 ton ikan yang dibeli dari nelayan disiapkan untuk memeriahkan Mangan Iwak Bareng Nang Kenjeran. “Festival Kenjeran merupakan kolaborasi antara DPRD Surabaya dan Komunitas Peduli Surabaya RAR. Dalam hal ini DPRD Surabaya mengelar kegiatan Festival Band Pelajar dengan menghadirkan bintang tamu band Koes Plus. Sedangkan Komunitas RAR menggelar kegiatan makan ikan bersama dengan masyarakat setempat yang biayanya didapat dari donasi, sponsor dan sumbangan tidak mengikat,” papar pria berkacamata ini.
Ketua DPRD Surabaya Armuji menambahkan, Festival Band dan Koes Plus merupakan pokok-pokok pikiran DPRD Surabaya yang ditindaklanjuti Disbudpar. “Kami ingin kerinduan pecinta Koes Plus akan band yang menjadi idolanya bisa terobati. Terkait pertunjukan music, pokok-pokok pikiran DPRD juga menggagas tampilnya grup musik The Gembells, juga akan digelar dalam waktu dekat. Panggungnya di tengah Kalimas. Syair-syair The Gembells menggambarkan tentang Surabaya. Salah satunya yang berjudul Balada Kalimas,” kata Armuji.
Festival Kenjeran, kata Armuji, rencananya juga dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) hinggaforum Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika). “Termasuk Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya dan Kepala Polrestabes Surabaya juga saya undang khusus. Keduanya teman saya,” sebut Armuji.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf sebagai salah seorang pendukung menyebut Festival Kenjeran yang meliputi makan ikan bersama merupakan kegiatan yang mulia karena mengangkat harkat dan martabat para nelayan setempat.
“Festival Kenjeran ini mulia. Apalagi mereka (nelayan) juga dilibatkan sebagai tuan rumah,” kata Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf.
Di Surabaya, kata Gus Ipul, banyak nelayan tradisional yang masih mengandalkan peralatan konvensional sehingga hasil tangkapan ikan tidak maksimal. Mereka tidak menggunakan teknologi modern karena dinilai biayanya mahal.
“Mereka hanya berfikir bagaimana mendapat ikan untuk hari itu saja, bukan berfikir untuk pendidikan dan nenabung,” katanya. Gus Ipul juga menilai para nelayan lebih senang menjual ikan di tengah laut dari pada di Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
“Ini masalah yang serius yang perlu disikapi. Karena miskin mereka melakukan berbagai cara termasuk ngebom di laut untuk mendapatkan ikan. Itu yang bikin rusak ekosistem laut,” katanya.
Mantan Menteri Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) ini memaparkan banyaknya nelayan yang cerdas karena setiap hari mereka makan ikan laut. “Makan ikan ini sehat mencerdaskan. Ada tren makanan makanan impor yang tidak sehat. Makanya dengan adanya acara ini bisa menyentuh kepentingan masyarakat nelayan,” ujarnya.
Umumnya, kata Gus Ipul, perumahan nelayan banyak yang kumuh. Tentunya dengan adanya kegiatan ini bisa memancing para nelayan untuk hidup bersih dan peduli lingkungan. “Semoga dengan kegiatan ini bisa hidup bersih dan menggugah hidup berkualitas,” katanya.
Festival Kenjeran sendiri rencananya akan dihadiri sekitar tujuh perwakilan konsulat negara sahabat. Di antaranya, Jepang, Taiwan, Inggris, Jerman dan Nepal.
“Dari tujuh perwakilan konsulat itu, baru lima yang sudah konfirmasi, lainnya menyusul,” kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya Jamhadi, kemarin.
Menurutnya, Kadin Surabaya mendukung penuh adanya kegiatan Festival Kenjeran yang digelar DPRD Surabaya bekerja sama dengan Komunitas Peduli Surabaya RAR.
Jamhadi yang juga penasehat Komunitas RAR ini mengajak perusahan dibawah naungan Kadin Surabaya untuk mensukseskan acara tersebut. Terdapat tiga perusahaan yang sudah berpartisipasi di antaranya Intiland, Tata Bumi Raya dan Finna Food.
“Kami memberikan support atas penyelenggaraan Festival Kenjeran dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya. Kami hadirkan tamu-tamu asing negara sahabat yang sudah konfirmasi,” katanya.
Jamhadi merinci tamu asing yang sudah konfirmasi. Ada Mrs. Birgit J asal Jerman, Mr. Kato dari Konsulat Jepang, Mr. Brian HT KO Asal Taiwan, Mr. Sanju Sing dari Nepal, Mr. Yusuf dari Bricham Inggris.
Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana mengaku bangga atas upaya Komunitas Peduli Surabaya RAR merapaikan kawasan Kenjeran dan wilayah Surabaya timur. “Saya mengapresiasi kegiatan semacam ini. Banyak yang bisa dilakukan dan dikembangkan elemen warga. Dalam bentuk komunitas, perkumpulan atau lainnya,” pungkas WS, sapaannya.(r7)

Loading...