D-ONENEWS.COM

Massa Pendukung Paslon Boleh Hadir Di Debat Cagub Terakhir, Dibatasi 100 Orang

foto : komisioner KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro

Surabaya,(DOC) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur kembali menggelar debat Publik calon gubernur (Cagub) pada Pilgub Jatim untuk yang terakhir atau ketiga kalinya.

Debat publik yang tetap digelar di Gedung Dyandra Convention Center, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, mulai pukul 19.00 Wib samapi 22.00 Wib, Sabtu(23/6/2018) malam besok, akan mengajak interaktif masyarakat melalui pertanyaan – pertanyaan tentang persoalan di Jawa Timur.

Acara ini akan disiarkan live TV One dan di relay oleh INews TV, BBS TV, CNN Indonesia serta JTV. Pemandu acara debut Cagub yaitu presenter TV One asal Jatim, Brigita Manohara.

Komisioner KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro menjelaskan, tema debat Cagub terakhir nanti mengangkat tema “Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik”.

“Seperti debat sebelumnya, di kali ini juga ada 5 segmen,” ungkap Gogot dalam keterangan persnya di kantor KPU Jatim, Jumat(22/6/2018).

Terdapat 4(empat) panelis akademisi yang akan memberikan materi pertanyaan kepada masing-masing pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur.

“Empat penalis itu, Biyanto dari UIN Sunan Ampel Surabaya, Dian Fericha dari IAIN Tulungagung, Andy F Wijaya dari Universitas Brawijaya Malang dan Kris Nugroho dari Universitas Airlangga Surabaya,” imbuhnya.

Ia menambahkan, ada aturan baru dalam Debat Cagub ketiga ini yang akan dikemas pada segmen ke 4(empat). Menurut Gogot, di segmen tersebut masing-masing Paslon diwajibkan menyampaikan pernyataan dengan menggunakan bahasa Jawa.

“Di segmen menjelang statemen penutup, para pasangan calon harus berbahasa Jawa Timur-an sebagai wujud kearifan lokal,”tandasnya.

Kesan berbeda pada debat Cagub terakhir ini, yaitu adanya segmen debat terbuka antar calon atau interaksi antar kandidat agar komunikasi di atas panggung bisa lebih hidup.

“KPU Jatim sudah menyeleksi dan memverifikasi pertanyaan – pertanyaan dari masyarakat yang nanti akan dilontarkan oleh pemandu dengan bahasa jawa timuran. Kedua Paslon wajib jawab dengan logat yang sama,” paparnya.

Sementara itu, pihak Polrestabest Kota Surabaya dan Polda Jatim yang diperkirakan menerjunkan ribuan petugas keamanan, memperbolehkan masing – masing calon membawa massa pendukungnya disekitar lokasi debat dengan batas maksimal 100 orang.

“Saya sudah koordinasi dengan Polrestabes dan Polda Jatim. Syaratnya massa pendukung masing-masing Paslon tidak boleh membawa bendera, alat musik, sound sistem dan memakai seragam, karena dikuatirkan alat – alat itu bisa dipakai untuk memukul, bila terjadi kericuhan,” pungkas Gogot.(rob/r7)

Loading...

baca juga