D-ONENEWS.COM

Pasar Turi Molor Lagi, Investor Terancam Terkena Denda

Surabaya,(DOC) – Para pedagang Pasar Turi harus sabar lebih lama lagi untuk bisa berjualan normal. Pasalnya proyek pembangunan Pasar Turi yang direncanakan tuntas awal Februari 2014 mendatang, dipastikan molor.
Pogress pembangunan Pasar Turi yang terbakar beberapa kali, sekarang masih mencapai 60 persen dan diperkirakan baru selesai pertengahan 2014 mendatang.
Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Rusli Yusuf menegaskan bahwa Pebruari nanti Pasar Turi belum selesai. Jadi secara otomatis belum bisa diserah terima-kan ke para pedagang.
“Target 1 Februari proyek ini selesai sepertinya mustahil dan sulit tercapai. Meskipun dikebut pagi, siang dan malam tetap saja tidak akan selesai. tentunya ada kompensasi sangsi denda, tapi sebelumnya kita akan lihat dulu bentuk adendumnya(perjanjian-red),” tandas politisi partai Demokrat saat melakukan sidak di Pasar Turi, Jumat(17/1/2014) siang.
Rusli menyarankan, sebaiknya pihak kontraktor menyelesaikan pembangunan Pasar Turi Tahap Pertama ini tidak dengan dikebut untuk memburu deadline. Karena menurut Ia, akan mempengaruhi kualitas proyek yang dikhawatirkan jelek dan tidak sesuai dengan bestek.
“Tentunya dengan keterlambatan penyelesaian proyek ini akan membawa konsekuensi. Pasti ada sanski untuk kontraktor dan itu sudah wajar. Biasanya sanksinya adalah dijatuhi denda dan itu sudah diatur di SPK (Surat Perjanjian Kerja),” tutur Rusli.
Lebih lanjut Rusli berharap nantinya terkait serah terima proyek ini diserahterimakan dalam kondisi seluruh sarana dan prasarana sudah lengkap dan siiap untuk dipergunakan serta ditempati para pedagang. “Kami rencanakan pekan depan akan memanggil pihak-pihak terkait untuk membahas ini,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Majelis Pedagang Pasar Turi, Kemas menyatakan tidak keberatan dengan molornya pembangunan Pasar Turi tahap pertama. Apalagi sekarang pihak investor tengah mendata ulang 300 pedagang yang belum masuk data base.
“Semula ada 200 sampai 300 pedagang yang belum terdata, untuk itu dengan molornya sera terima stand maka pedagang yang belum masuk data base bisa terakomodir,” Ujarnya.
Ia menambahkan, Banyak permasalahan yang dialami oleh pedagang termasuk finansial hingga mereka belum mendaftarkan ke pihak investor. Menurut Kemas, jika pedagang bersedia mendaftar, maka akan kami fasilitasi dengan investor untuk meminta keringanan.
“Untuk harga stand permeter di patok Rp.17,5 juta sampai Rp. 25 juta harus di bayar minimal 20 persen. Kemungkinan hal itulah yang menjadi kendala para pedagang yang beleum terdata itu enggan mendaftar. Tapi syukurlah dari 300 pedagang Pasar Turi yang belum masuk data base, sekarang sudah masuk separuhnya,” jelas Kemas.
Sementara itu, Pihak Investor pembangunan, PT Gala Bumi Perkasa mengakui jika deadline serah terima stand Pasar Turi akan molor.
Pengawas Bangunan dan Kontruksi PT Gala Bumi Perkasa, Indra Gunawan menjelaskan kondisi proyek yang masih mencapai 60 persen dan belum siap di serah terimakan ke pedagang 1 Februari.. “Kalau sesuai kontrak biasanya yang diserahkan tentunya seluruh gedung. Tapi khan bisa dilihat sendiri seperti apa kondisinya,” tutur Indra.
Upaya yang akan dilakukan, menurut Indra, yaitu menuntaskan proyek ini secepatnya dengan mengebut pembangunan.
“Kalau dilembur pagi, siang, malam, ditambah lagi pasokan material lancar, kemungkinan 6 bulan lagi selesai,” pungkasnya.(r7)

Loading...

baca juga