D-ONENEWS.COM

Pilkada 2017, Perekonomian Surabaya Mandeg

Surabaya,(DOC) – Disela-sela kesibukannya melayani wawancara live dari beberapa stasiun televise, Calon Walikota incumbent Tri Rismaharini sempat mengungkapkan rasa prihatin dan kecewanya terkait insiden yang terjadi di KPU Surabaya, mulai dari tahapan pendaftaran hinga penetapan yang dianggapnya selalu mengandung unsur keanehan.

“Sekali lagi saya katakan, ada sesuatu yang aneh, karena satu minggu sebelum pengumuman saya masih merevisi dokumen, yang artinya juga dilakukan oleh calon lain, saya memang melihat jika yang pertama (Abror-Haries) dan yang kedua (Rasiyo-Abror) memang aneh,” katanya.

Dengan keyakinan bahwa jabatan itu tidak bisa diminta dan dikejar, Risma mengaku tidak merasa terpengruh apapun atas kejadian yang ada di KPU, termasuk Pilkada Surabaya terselenggara tepat waktu atau tidak.

“Kalau kenyataannya seperti itu, ya sudah, tidak ada yang bisa mencegah, tapi ingat ada warga sejumlah lebih dari 3 juta di kota Surabaya yang harus dipikirkan,” jelasnya.

Namun Risma sangat menyesalkan soal ketidakpastian pelaksanaan Pilkada di Surabaya, karena menyangkut posisi kepala daerah yang ternyata mulai berpengaruh terhadap perekonomian, utamanya keyakinan para investor.

“Bayangkan, akibatnya ada sejumlah pemohon IMB yang sengaja menunda pengurusannya, lha ini kan sangat disayangkan, setelah saya tanya, ternyata merasa takut jika saya tidak menjabat lagi sebagai Walikota, sementara yang diinvestasikan sudah sangat besar, ini artinya, masyarakat butuh kepastian soal posisi kepala daerah,” ceritanya.

Dalam paparannya, Risma meminta kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk tetap optimis dengan situasi dan kondisi ditengah perhelatan Pilkada Surabaya, karena hal yang lebih penting adalah menyiapkan diri untuk menyongsong era global di tahun depan.

“Saya minta agar warga Surabaya tetap optimis dan realistis, karena segera harus menghadapi era baru, dan untuk mempersiapkan semuanya ini, saya telah berkeringat bahkan berdarah-darah, karena tangan saya sampai patah dan dijahit,” pungkasnya. (Spn/r7)

Loading...