D-ONENEWS.COM

Pilkada Jatim, Kiai Lebih Berpengaruh Dibanding Politisi


Surabaya (DOC) – Menurut hasil penelitian Surabaya Survey Center (SSC), tokoh yang memiliki pengaruh besar terhadap pilihan masyarakat dalam Pilkada Jatim adalam ulama dan kiai.
Peneliti SSC Surokim memaparkan, kiai dan ulama pengaruhnya mencapai 20,90%. Disusul tokoh politik 16,6%, tokoh terpelajar 9,1%, tokoh lokal 8,3%, tokoh pemerintahan 6,9%, tokoh bisnis 3,8%, tokoh pemuda 2,5% dan lainnya 0,4% serta yang menjawab tidak tahu mencapai 1,4%.
“Kiai dan ulama masih menjadi patron utama jika gabung dengan preferens individu bisa mencapai 51%,” terang Surokim, Senin (7/8/2017).
Kendati peran kiai dan ulama sangat besar, namun dukungan kiai kampung di wilayah pedesaan dinilai Surokim masih cair dan belum solid. Contohnya dukungan antara Siafullah Yusuf (Gus Ipul) atau Khofifah Indarparawansa.
“Cairnya dukungan kiai kampung itu juga diimbangi dengan meningkatnya pemilih kelas menengah di kalangan NU yang mulai kritis dan independen, jumlahnya mencapai 30 %,” ungkap dosen FISIP Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini.
Ditegaskan, meningkatnya pemilih kelas menengah NU, tak lepas dari menguatnya generasi natif digital yang akan menjadi pemilih pemula (Z) dan generasi muda yang sudah tiga kali ikut Pilkada (Y) dalam peta politik Jatim.
“Dari 30% pemilih menengah NU itu, yang sudah memantapkan pilihan hanya 28,10%. Kemudian yang masih mungkin berubah pilihan 48,4% dan yang masih belum menentukan pilihan 23,50%. Artinya, hampir 71% masih liar dabn fluid untuk diperebutkan,” bebernya.
Dinamika pemilih kelas menengah NU juga dipengaruhi karena faktor pendidikan dimana mayoritas mereka sudah mengenyam pendidikan SMA/SMK serta Perguruan Tinggi.
“Dinamika di kelas menengah NU ini juga akan membawa perubahan di level grassroot yang selama ini cenderung sami’na wa atho’na terhadap dawuh kiai. Ini juga dapat membahayakan jangkar kultural NU,” tambah Surokim. (bah)

Loading...

baca juga