D-ONENEWS.COM

Program Layanan SMS Berhenti Dampak Kasus OTT Petugas BPN Surabaya

Surabaya,(DOC) – Mangkraknya program sertifikasi massal swadaya (SMS) di wilayah Surabaya yang digagas oleh Badan Pertanahan Nasional karena dampak operasi tangkap tangan (OTT) 5 orang petugas BPN II Surabaya oleh tim Saber Pungli Polrestabes Surabaya beberapa waktu lalu, dalam program SMS tersebut.
Semenjak kasus tersebut mencuat, petugas dari BPN Surabaya tidak pernah muncul untuk melanjutkan program SMS itu.
Disampaikan oleh Lurah Sumberrejo kecamatan Pakal Surabaya, tak sedikit permohonan warga untuk pengurusan sertifikat yang dikirim lewat kelurahan tak ter urus, karena petugas BPN tak pernah datang.
“Sejak adanya pergantian orang -orang baru, terus SK nya juga nggak ada yang kesini. Ya sampai saat ini, usai lebaran,” ungkap Lurah Sumberejo, Selasa(29/8/2017).
Hampir seluruh kelurahan se-kota Surabaya membuka layanan SMS, begitu pula dengan kelurahan Sumberrejo. Menurut dia, diwilayah Sumberrejo permohonan warga untuk mendapatkan layanan program SMS seluruhnya dikoordinatori oleh salah satu orang.
“Kalau wilayah Sumberejo koordinatornya pak Junaedi(BPN.red), cuman sampai saat ini nggak pernah kesini, ngak pernah menghubungi dan nggak ada petugas yang kesini. Biasanya tiap Rabu,” tambahnya.
Saat dikonfirmasi, pihak BPN membenarkan bahwa telah terjadi rotasi besar-besaran di internalnya. Sekitar 14 orang pejabat BPN Surabaya diganti baru.
“Dari 20 pejabat BPN Surabaya yang diganti sebanyak 14 orang. Warga harus sabar menunggu program itu jalan lagi,” tandas Edi Susilo, petugas BPN I Surabaya, dikantornya di jalan Puspa Raya Citra Land.
Seperti pemberitaan sebelumnya, program SMS ini diluncurkan oleh Menteri Agraria, Sofyan Jalil, di tiga kota besar diantaranya Jakarta, Surabaya dan Batam sebagai pailit project program nasional. Tapi sayangnya tercoreng dengan munculnya kasus pungli para petugas BPN Surabaya yang terkena OTT Tim Saber Pungli Polrestabes Surabaya.(pn/r7)

Loading...