D-ONENEWS.COM

Pemkot Pilih Kasih, Jalan Medokan Sawah Jeblok Tak di Paving

Ilustrasi-PavingSurabaya,(DOC) – Warga kampung Medokan Sawah Timur VI, Kelurahan  Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut  merasa di anak tirikan Pemkot Surabaya, Sabtu(12/3/2016). Pasalnya, diwilayah tersebut kondisi jalan kampung jeblok dan belum di paving. Minimnya perhatian pemerintah kota ini, membuat warga merasa tidak dianggap sebagai bagian dari kota pahlawan.
Arif  Fathoni warga Medokan Sawah mengatakan, selama dirinya tinggal di wilayah tersebut belum juga ada perhatian pemerintah Kota Surabaya.  Kerusakan jalan semakin parah, setelah turun hujan, membuat banyak genangan air dan sebagain jalan tidak bias dilewati kendaraan.
“Kondisi jalan kampong Medokan Sawah Timur VI sangat mengenaskan.Kalau melintas sudah kayak bubur, ancur lebur. Tetapi beberapa kali pengajuan ke pemkot ternyata tidak kunjung ada realisasi. Warga juga sudah jenuh menunggu uluran pemerintah,” tandas Arif Fathoni.
Meski lokasi Medokan Sawah Timur searah menuju ke wilayah mangrove dan rumah pompa Kebon Agung, namun perhatian pemerintah kota dinilai warga sangat minim. “Padahal mulai taman Rivera sampai dekat perumahan Royal jalannya mulus. Begitu bersebelahan dengan Jalan Medokan Sawah Timur, tidak ada sentuhan pembangunan jalan,” keluh Arif Fathoni.
Toni, sapaan Arif Fathoni menambahkan karena kurang perhatian pemerintah kota terhadap di wilayah Medokan Sawan, membuat warga serasa tidak menjadi bagian dari Kota Surabaya. “Masak kami tidak diakui warga Surabaya. Padahal KTP kami masuk wilayah Surabaya. Karena memang pembangunan belum menyentuh wilayah kami,” tandasnya kecewa.
Sejumlah informasi menyebutkan, diwilayah tersebut banyak berdiri tanah kavling. Kondisi ini, membuat Pemkot Surabaya kesulitan melakukan pendataan, karena selaku penanggungjawab tanah kanvling yang lebih dari dua pemilik belum mengkoordinasikan dengan pemkot Surabaya. Khususnya untuk kepentingan fasilitas umum (fasum).
Terpisah, Camat Rungkut Ridwan Maburun mengatakan,  diwilayah tersebut merupakan banyak tanah kavling. Namun, selama ini (penanggungjawab tanah kavling.red) belum ada yang membayar pajak IMB. Karena banyak diantaranya belum bersertivikat. “Ini jelas dilematis,” aku Ridwan.
Ia menegaskan, harusnya pemilik tanah kavling segera menyerahkan fasilitas umum (fasum) ke Pemerintah Kota. Dia meminta, untuk mengatasai persoalan jalan, agar warga melakukan swadaya.(dy/r7)

Loading...