D-ONENEWS.COM

Sinau Bareng Cak Nun, Ingatkan Dewan Tak Lagi Pikirkan Kelompok

Surabaya,(DOC) – Emha Ainun Najib yang akrab dipanggil cak Nun, memberikan wejangan kepada anggota DPRD kota Surabaya, soal wawasan kebangsaan, yang dikemas dalam acara sarasehan bertema “Sinau Bareng DPRD bersama Cak Nun”, diarea parkir gedung DPRD kota Surabaya, jalan Yossudarso, Sabtu(19/8/2017) malam.
Acara ini merupakan puncak peringatan HUT ke-2 DPRD kota Surabaya periode 2014-2019, sekaligus peringatan HUT kemerdekaan RI ke-72.
Dikesempatan tersebut, budayawan sekaligus intelektual muslim asal Jombang Jawa Timur ini, berpesan kepada semua pihak untuk tidak lagi memperdebatkan kebenaran yang tertuang dalam sila-sila Pancasila. Mengingat sudah bukan zamannya lagi diperdebatkan.
Menurut Cak Nun, kebenaran itu hanya milik Allah SWT dan Pancasila adalah dasar negri kita.
“Jangan pernah memperdebatkan kebenaran, tetapi mari berlomba dalam kebaikan, karena tak satupun manusia yang tahu,” ungkapnya.
Cak Nun yang juga dijuluki Kyai Kanjeng ini, juga mengingatkan puluhan anggota DPRD Surabaya yang hadir.
Latar belakang partai pengusung, lanjut cak Nun sebaiknya dilepas dulu pada saat menjabat di lembaga parlemen sebagai peng-amalan sila ketiga yaitu Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
“Seharusnya, dalam berpartai itu niat berserikat untuk bisa mempertahankan Persatuan dan Kesatuan Bangsa, bukan malah sebaliknya, justru jadi pemicu terpecah belahnya bangsa,” tandasnya.
Sikap mengedepankan kebersamaan dalam berbangsa ini, Cak Nun menambahkan, juga dimaknai pada sila ke 4 Pancasila.
Salah satu kata di sila ke-4 yakni “Untuk Hikmat Kebijaksanaan”, maknanya sangat berkaitan erat dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa”, bunyi sila pertama Pancasila.
Suami artis Novia Kolopaking ini menegaskan, kedua sila itu menerjemahkan untuk mencari persamaannya bukan perbedaannya.
“Intinya mencari kesamaan presepsi soal makna sila pertama, dipandang dari berbagai sudut agama dan kepercayaan yang diakui negri ini, semua boleh urun rembug, boleh berpendapat, lalu disamakan,” katanya.
Cak Nun juga memberi ‘PR’ bagi anggota dewan untuk direnungkan soal kondisi kondisi bangsa ini.
“Ibarat pohon, Pancasila itu akar, dan batangnya pemerintahan. Sekarang kita lihat kondisi daunnya, sehatkah?. Lalu pohonnya sudah berbuah atau belum?. Kalau sudah berbauh, kita check lagi, apakah buahnya baik?. Lha, itu pekerjaan rumah(PR) yang saya titipkan. Jangan dijawab sekarang,” pungkasnya diakhir ceramahnya.
Sarasehan itu, dipandu oleh Suko Widodo Pakar Komunikasi Universitas Airlangga(Unair) dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul), Wakil Walikota Surabaya, Wisnu Sakti Buana, Danrem 084 Bhaskara Jaya Kolonel Kav M Zulkifli dan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol. M. Iqbal.
Hadir juga Kusnadi Ketua DPD PDIP Jatim, serta Konsulat Jenderal Amaerika Serikat yang duduk satu barisan bersama 4 unsur pimpinan DPRD Kota Surabaya, yaitu: Armudji(ketua), Ratih Retnowati(wakil ketua), Dharmawan(wakil ketua) dan Masduqi Thoha(wakil ketua).(hari/r7)

Loading...

baca juga