Surabaya, (DOC) – Pemimpin kota/kabupaten di Indonesia diharapkan memiliki kepekaan tinggi terhadap kebersihan lingkungan di daerah yang dipimpinnya. Hanya pemimpin yang memiliki komitmen tinggi terhadap penyelesaian masalah sampah, yang akan bisa membawa daerahnya bersih dan bebas dari sampah. Harapan tersebut disampaikan Menteri Lingkungan Hidup (LH), Balthasar Kambuaya di acara Hari Peduli Sampah 2014 yang digelar di Taman Surya (halaman Balai Kota Surabaya), Senin (24/2).
Balthasar Kambuaya bersama dua mantan menteri Menteri Lingkungan Hidup, Sarwono Kusumaatmadja dan Rahmat Witoelar, hadir di Surabaya dalam rangka ikut mendeklarasikan gerakan Indonesia peduli sampah menuju masyarakat berbudaya 3 R (reduce, reuse, recycle) untuk kesejahteraan masyarakat. Deklarasi tersebut dihadiri oleh 30 walikota/ bupati se-Indonesia yang memiliki komitmen besar untuk mewujudkan Indonesia bersih dari sampah pada 2020 mendatang.
Dikatakan Balthasar, deklarasi walikota/bupati se-Indonesia ini menjadi sangat penting karena menyatukan komitmen para pemimpin untuk mewujudkan Indonesia bebas dari sampah. “Sampah di kota-kota besar baru bisa dikelola di bawah 50 persen. Selebihnya tidak diurus. Ada yang di jalan atau di sungai. Penyelesaian sampah membutuhkan leadership yang kuat dari pemimpin. Anda harus menjadi role model untuk memimpin masyarakat,” tegas Balthazar Kambuaya dalam sambutannya.
Kambuaya mengatakan, dalam hal pengelolaan sampah, Kota Surabaya berada di depan kota-kota lainnya di Indonesia. Ini karena Surabaya punya beberapa indikator sukses dalam hal pengelolaan sampah seperti keberadaan bank sampah dan juga rumah kompos. Karena itulah, Surabaya terpilih sebagai tuan rumah pelaksanaan Forum 3 R se-Asia dan Pasifik kelima pada 25-27 Februari 2014.
“Surabaya lead (unggul) dari kota yang lain dalam pengelolaan lingkungan. Besok Surabaya dipercaya menjadi ruan rumah Fifth Regional 3 R Forum in asian and The Pacific. Saya minta dukungan dari walikota dan bupati untuk ikut hadir,” sambung mantan Rektor Universitas Cendrawasih, Jayapura ini
Deputi IV Menteri Lingkungan Hidup Bidang pengelolaan Bahan Berbahaya da Beracun, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Sampah, Rasio Ridho Sani menambahkan, deklarasi ini penting karena merupakan tekad bersama untuk berperan aktif dalam mengelola sampah menuju kota bersih yang dapat meningkatkan taraf kesehatan, perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
“Surabaya tidak hanya bersih, tetapi masyarakatnya juga berhasil mengubah sampah menjadi sesuatu yang menghasilkan secara financial. Bu Risma memiliki pendekatan bagus dalam memotivasi warganya, seperti membangun crumah kompos dan menjadikan sampah sebagai sumber listrik,” ujar Rasio. (r4)
Unggul Kelola Sampah, Surabaya Dipuji Menteri LH
Loading...