D-ONENEWS.COM

Walimurid Jalur Mitra Warga Adukan Nasib Ke Dewan

Surabaya,(DOC) – Sebanyak 15 warga mendatangi DPRD Surabaya untuk meminta difasilitasi agar anak anak mereka bisa diterima di sekolah swasta melalui jalur mitra warga. Sebelumnya mereka terpental tak bisa diterima di SMA/SMK Negeri.
Setelah datang ke dewan, mereka diterima Ketua DPRD Surabaya , Ir.Armuji bersama para kepala sekolah swasta serta perwakilan dari Diknas Kota Surabaya.
Warga pantas merasa khawatir apabila anaknya tak tertampung melanjutkan sekolah di jenjang SMA/SMK. Karena masing masing lokasi sekolah memiliki daya tampung berbeda dan mayoritas sudah overload.
“Maaf ya pak Armuji, di sekolah kami ini sekelasnya sudah 48 siswa padahal idealnya hanya 36 siswa. Kalau dipaksakan masuk di SMA Ipiem, kami khawatir anak anak malah tak bisa belajar semestinya karena ruangan yang terbatas,” kata Nugroho, Kepala SMA Ipiem dalam hearing yang digelar di ruang Banleg DPRD Surabaya, Selasa (9/8/2016) siang.
Mendengar hal itu, Ketua DPRD,  Armudji menyarankan agar walimurid tidak me-sekolahkan anaknya ke sekolah swasta yang kapasitasnya melebihi standard.  “Kalau begitu jangan dipaksakan masuk di sana. Kasihan juga anak anak. Bagaimana kalau di SMA Mahardika saja, gak apa apa kan, sekolahnya juga deket kok dengan rumah,” pinta Armuji yang kemudian diiyakan oleh wali murid dari Bratang yang anaknya tak kebagian sekolah.
Armuji mengatakan walau bagaimanapun anak anak ini harus tetap diusahakan bisa melanjutkan sekolah di jenjang yang lebih tinggi. “Tidak boleh mrotol hanya SMP saja. Tetap harus ditampung di sekolah yang ada,” lanjut politisi PDIP ini.
Menurut Kepala SMA Ipiem Nugroho, pihaknya sama sekali tidak keberatam dengan adanya program sekolah mitra warga ini. Semua ada aturannya termasuk untuk pembiayaannya.
“Kami tentu tak bisa memberlakukan besaran SPP atau uang gedung untuk siswa siswi dari mitra warga ini. Sebab mereka memang dari keluarga yang kurang mampu. Tapi kami tetap akan menerimanya kalau memang kapasitas ruang kelas kami masih mencukupi,” ujar Nugroho.
Usai hearing, warga yang mayoritas perempuan ini nampak lega karena anaknya mendapat jaminan bisa melanjutkan sekolah. Armuji sendiri mengaku plong karena hampir tiap hari gedung dewan didatangi warga meminta kejelasan masa depan anaknya.(sk/r7)

Loading...