D-ONENEWS.COM

Anggarkan Pembebasan Lahan Eks Lokalisasi 2 Milliar

Surabaya,(DOC) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp2 miliar untuk pembebasan bangunan eks lokalisasi. Dana tersebut tidak hanya diperuntukkan untuk bangunan di eks lokalisasi Dolly, tapi juga disejumlah eks lokalisasi lainnya seperti Dupak Bangunsari, Sememi, Klakah Rejo dan Tambak Asri.
Kepala Dinas Pengelolaan Tanah dan Bangunan (DPTB) Kota Surabaya Maria Theresia Rahayu mengatakan, anggaran tersebut tidak bersifat multiyears. Pembelian Pemkot terhadap bangunan milik warga setempat mengacu pada Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). “Meski tahun ini proses pembebasan bangunan belum selesai, akan kami lanjutkan tahun depan. Dananya tetap menggunakan yang dianggarkan ditahun ini. Kalau nanti harganya lebih mahal karena tahunnya bertambah, saya kira tiadk juga,” katanya, Senin(21/6/2015) lalu.
Mantan kepala bagian (Kabag) Hukum Pemkot Surabaya ini mengungkapkan,sejak ditutup pada Juni tahun lalu hingga sekarang, sudah ada lima bangunan di Dolly yang dijual ke Pemkot. Salah satu dari bangunan itu adalah wisma Barbara. Wisma ini merupakan yang terbesar di Dolly. Bahkan, wisma Barbara ini menjadi yang paling favorit. “Tahun ini ada sebanyak lima hingga 10 bangunan yang oleh warga setempat ditawarkan ke kami. Saat ini masih kami proses,” ujarnya.
Dalam pembebasan bangunan eks lokalisasi ini, lanjut Yayuk, panggilan Maria Theresia Rahayu, pihaknya tidak proaktif menyampaikan tawaran yang warga. Sebaliknya, diharapkan warga yang menawarkan bangunan miliknya ke Pemkot. Selain di Dolly, di Sememi ada dua bangunan yang sudah dibeli Pemkot. Satu bangunan digunakan sebagai sarana olahraga. Satu bangunan lagi digunakan sebagai sentra usaha kecil. “Kalau untuk bangunan di eks lokalisasi lain seperti Dupak Bangunsari, Klakah Rejo dan Tambakasri, belum ada warga yang menawarkan ke kami. Tapi tidak masalah. Yang penting bangunan itu tidak digunakan untuk kegiatan prostitusi,” paparnya.
Sementara itu, Pemkot Surabaya mengirim sejumlah warga eks Lokalisasi Dolly ke Pacitan, dan Kalimantan untuk menimba ilmu pembuatan batu akik. Ini dilakukan sebagai persiapan Dolly sebagai sentra batu akik di kota Pahlawan. Dua daerah tersebut dipilih lantaran dianggap memiliki pengalaman khusus dalam mengembangkan potensi batu akik. “Warga eks lokalisasi yang dikirim diharapkan mampu menerapkan ilmu ketika kembali ke Surabaya,” ujar Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya, Hendro Gunawan.(lh/r7)

Loading...