D-ONENEWS.COM

Bagi-bagi Masker dan Ajak Lagi Pemulung, Mensos Risma: Ikut Ibu Ya, Biar Pintar dan Jadi Insinyur

foto: Menteri Sosial Tri Rismaharini temui dua keluarga pemulung di sepanjang jalan Matraman Jakarta Pusat

Jakarta,(DOC) – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini bagikan masker ke masyarakat kurang mampu di sepanjang jalan Matraman Raya, Jakarta.

Para penerima masker di sepanjang trotoar, yakni pengemudi ojek dan bajai, tukang parkir, satuan pengamanan kantor, dan lainya.

Dalam perjalanan bagi-bagi masker,  Mensos kembali menemui pemulung dan mengajak mereka agar bersedia mendapatkan layanan kesejahteraan. Mensos Risma menemui dua keluarga pemulung yang tengah beristirahat di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO) depan Wisma Kementerian Pertahanan (Kemhan). Kepada keluarga pemulung itu, Mensos menawari mereka untuk tinggal di Balai Pangudi Luhur Bekasi.

“Ikut saya ya. Nanti saya kasih kerjaan. Nanti dapat penghasilan lebih rutin. Ini anaknya ikut saja. Biar bisa sekolah.  Nanti di sana banyak temannya,” ajak Mensos kepada Sofyan salah satu pemulung asal Subang, Jumat(16/07/2021).

Awalnya Sofyan masih tampak ragu dengan  tawaran Mensos. Ia sempat melirik istrinya dan berdiskusi kecil.

“Mau ya,” tanya Mensos Risma lagi.

“Gerobaknya gimana bu. Apa bisa dibawa?,” jawab bapak beranak satu ini, sambil bertanya balik ke Mensos Risma.

“Bawa saja. Ngga papa. Bisa juga saya beli. Berapa harganya. Hitung ya,” tandas Mensos Risma.

Kemudian Mensos Risma mendekati anak laki-laki Sofyan.

“Mau ikut Ibu ya. Nanti kamu bisa sekolah. Biar bisa jadi Insinyur,  kamu mau jadi Presiden?  Harus sekolah biar pintar,” ujar Bu Risma sapaan akrab Mensos Tri Rismaharini.

Setelah menawari Sofyan, Bu Risma menawarkan hal serupa kepada Ahmad Jaenudin, rekan pemulung Sofyan yang kebetulan berada di tempat yang sama.

Pertanyaan yang sama juga disampaikan Ahmad Jaenudin kepada Mensos Risma. Namun akhirnya pria usia 68 tahun asal Majalengka itu, bersedia menerima tawaran tersebut.

Jaenudin mengaku tertarik dengan  tawaran Mensos, karena dirinya yakin akan mendapatkan penghidupan lebih baik dibawah binaan Kemensos RI.

“Ya saya mau ikut. Harapannya bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” katanya.

Hari itu juga mereka diantarkan oleh Tim Reaksi Cepat Kemensos ke Balai Pangudi Luhur di Bekasi. Di sini, Sofyan sekeluarga dan Jaenudin akan mendapatkan layanan, dengan terlebih dahulu dilakukan asesmen dan menjalani protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Kehadiran Sofyan dan Jaenudin menambah panjang daftar pemulung dan kelompok marjinal yang mendapatkan layanan di Sentra Kreasi Atensi (SKA) Kemensos.  Sebelum mereka, sudah puluhan masyarakat kurang mampu yang menerima  bimbingan sosial, pelatihan vokasional dan pembinaan kewirausahaan. Di sini, mereka juga diberikan pendampingan dan penguatan untuk kegiatan kewirausahaan melalui usaha kafe, galeri, ternak lele, tanaman hidroponik, laundry dan juga berjualan di toko kelontong.

Kemensos menyadari benar besarnya tantangan menghadapi situasi terkini yang tengah menghadapi Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari setahun dan belum pasti kapan akan  berakhir.

Salah satu dampak pandemi adalah banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal dan penghasilan.  Dengan SKA diharapkan masyarakat kurang mampu dan marjinal mendapatkan keterampilan kewirausahaan sehingga mereka dapat mandiri secara sosial dan ekonomi.(robby/hm)

Loading...

baca juga