Jakarta,(DOC) – Presiden Prabowo Subianto menegaskan, dirinya tidak pernah berada di bawah kendali Joko Widodo Presiden ke-7 RI, dalam menjalankan roda pemerintahan.
Presiden juga membantah tuduhan pihak-pihak tertentu yang menyebut ada pengaruh Jokowi dalam berbagai keputusan pemerintah periode 2024-2029.
Menurutnya, narasi yang beredar di publik kalau Prabowo masih berada di bawah bayang-bayang Jokowi merupakan hal yang tidak berdasar.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo, hari ini, Kamis (6/11/2025), pada acara peresmian Pabrik Petrokimia PT Lotte Chemical Indonesia, di Kota Cilegon, Provinsi Banten.
“Prabowo takut sama Jokowi, Prabowo masih dikendalikan oleh Pak Jokowi, enggak ada itu,” ujarnya.
RI 1 melanjutkan, Jokowi punya peran penting dalam merealisasikan investasi Lotte, mulai dari melobi petinggi perusahaan asal Korea Selatan tersebut hingga mencapai kesepakatan.
Di situ, Prabowo mengaku merasa beruntung bisa meresmikan proyek hiliriasi migas yang digagas di masa pemerintahan Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden mengungkapkan keprihatinannya karena belakangan ini mulai tumbuh budaya politik yang tidak sehat, di mana seorang pemimpin disanjung waktu masih berkuasa, lalu direndahkan sesudah tidak menjabat.
“Saya lihat kok ada mulai budaya yang tidak baik, pemimpin dicari-cari. Pada saat berkuasa disanjung-sanjung, ini budaya apa? Ini harus kita ubah,” katanya.
Prabowo mengingatkan generasi penerus dan seluruh masyarakat Indonesia pandai-pandai menghormati jasa para tokoh dan pemimpin bangsa.
Setiap pemimpin, lanjut Prabowo, adalah manusia yang tentunya punya kekurangan. Maka dari itu, Kepala Negara berharap publik menghormati hal-hal baik dari para pemimpin, dan memendam berbagai kekurangannya.
“Pemimpin itu manusia, apakah pemimpin maha paripurna? Ya tidak. Pemimpin pasti ada kekurangan tetapi pada esensinya marilah kita punya rasa keadilan di hati kita, marilah kita menjadi manusia yang jernih, marilah kita menghormati orang tua, menghormati semua yang berjasa, tradisi kita, budaya kita, bangsa kita, kita punya budaya yaitu saya kira di semua suku ada istilahnya dalam Bahasa Jawa itu mikul dhuwur mendem jero,” ungkapnya.
Prabowo mengimbau jangan teruskan budaya menghujat dan mengejek, karena seluruh elemen masyarakat harus bekerja keras untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera. (rd)





