Jakarta,(DOC) – Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Sosial (Kemensos) turut meriahkan HUT Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Keterlibatan Itjen Kemensos, salah satunya bertujuan untuk bisa lebih di kenal masyarakat.
Dalam acara yang di gelar pada Expo Pengawasan Intern di Pendopo Agung Sasana Langen Utomo Taman Mini Indonesia, booth Itjen Kemensos yang bernuansa merah banyak mendapat atensi pengunjung.
Itjen tampil dengan tema “Pengawasan Penerima Bantuan Sosial dengan Cara Melibatkan Langsung Partisipasi Masyarakat untuk Memastikan Bantuan Tepat Sasaran”.
Di sana, para pengunjung di beri pemahaman mengenai tugas, fungsi dan kinerja Itjen Kemensos. Tak lupa, tim dari Itjen pun memperkenalkan aplikasi cek Bansos.
Nampaknya, tak sedikit pengunjung booth yang belum begitu paham mengenai cakupan pengawasan Itjen Kemensos dan Kementerian Sosial.
Salah seorang pengunjung pun mengaku kurang tahu-menahu mengenai Itjen Kemensos.
Selama ini yang ia ketahui dari Kemensos hanyalah bantuan sosial (Bansos).
“Selama ini, saya pahamnya Kemensos ya ngurusin Bansos. Tapi saya kurang paham mengenai Itjennya. Apa saja yang di urus oleh Itjen. Saya bahkan baru tahu tentang aplikasi Cekbansos ini,â ujar Yuli, salah seorang pengunjung asal Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan yang hadir pada kegiatan bertema “Inovasi dan Kolaborasi Pengawasan Adaptasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan”, Senin(19/1/2023).
Menanggapi kondisi tersebut, Plt. Inspektur Jenderal, Dody Sukmono, mengatakan hal ini merupakan tantangan. âIni tantangan bagi Itjen Kemensos. Untuk mensosialisasikan atau memperkenalkan diri lebih dekat ke masyarakat. Karena ini berkaitan dengan pengawasan yang kita lakukan,â katanya.
Selain itu, Dody menambahkan bahwa Itjen Kemensos membutuhkan peran serta masyarakat dalam mengawasi dan mengawal Bansos agar tepat sasaran. Ia menyadari, bahwa di lapangan, penerima Bansos belum sepenuhnya sempurna.
âTagline kita ada Kawal Akuntabilitas, artinya pengawasan kita juga bisa di kontrol oleh publik. Kita membutuhkan partisipasi masyarakat, terutama untuk usul dan sanggah. Karena penerima Bansos belum sepenuhnya sempurna. Expo ini bisa menggugah peran serta masyarakat untuk menggunakan aplikasi atau memberikan masukan kepada Kemensos dalam hal penyaluran Bansos agar tepat sasaran,â ungkap Dody.
Expo Pengawasan Intern pertama kali di gelar, setelah masa pandemi berakhir.
Gelaran expo kali ini ramai di ikuti berbagai instansi baik dari pusat, daerah maupun BUMN.
Sebanyak 27 Inspektorat dari instansi pusat, 18 Inspektorat Daerah dan 11 instansi BUMN turut menyemarakkan kegiatan tersebut.
Para peserta di harapkan menampilkan hasil kerja, karya, kontribusi dan inovasi pengawasan, sarana belajar dan berbagi pengetahuan di bidang pengawasan intern, serta membangun kolaborasi dan kerja sama antara APIP/ SPI.
Kali pertama bagi Inspektorat Jenderal Kementerian Sosial mengikuti gelaran Expo Pengawasan Internal.
Menurut Plt. Inspektur Jenderal, kesempatan ini adalah sarana untuk membangun jejaring dan membangun kepercayaan diri.
âBagi kami, expo ini adalah hal yang baru. Event ini merupakan sarana untuk membangun jejaring dengan kawan-kawan yang lain di Inspektorat lain juga. Yang kedua, kita juga harus percaya diri. Kementerian Sosial juga bisa tampil. Atas kepercayaan dan dukungan Ibu Menteri (Mensos Risma), itu memberikan kepercayaan diri untuk tampil karena kita punya program yang luar biasa,â kata Dody.
Ia menambahkan, Itjen Kemensos harus tampil karena tugas pokok dan fungsi Kemensos sangat erat kaitannya dengan program prioritas nasional.
âProgram prioritas nasional sangat kental kaitannya dengan Tusi Kemensos. Karena itulah kita bisa menyuguhkan pengawasan di Itjen Kemensos yang tak lepas dari program-program tersebut. Karena itulah kita harus tampil. Agar hal-hal tersebut di ketahui publik,â katanya.(hm/r7)