D-ONENEWS.COM

Jam Operasionalnya Pasar Pegirian Diubah, Berikutnya Lima Pasar Akan Diterapkan Physical Distancing

Foto: Puluhan pedagang pasar Pegirian berjualan di Jalan Raya Nyamplungan, terapkan Physical Distancing dan Social Distancing

Surabaya,(DOC) – Setelah melewati masa sosialisasi selama tiga hari sejak tanggal 28 Mei lalu, kini penerapan physical distancing dan social distancing di Pasar Pegirian dilanjutkan kembali. Para pedagang diperbolehkan berjualan disepanjang Jalan Raya Nyamplungan Surabaya, Minggu(31/5/2020) pagi.

Berbeda dengan masa sosialisasi lalu, jam berjualan para pedagang Pasar Pergirian di petak-petak yang telah disiapkan di jalan tersebut dirubah lebih awal, yaitu mulai pukul 05.00 Wib sampai 08.00 Wib.

“Semula pukul 06.00 WIB – 09.00 WIB. Setelah dievaluasi dengan stakeholder, jam operasionalnya diubah menjadi pukul 05.00 WIB – 08.00 WIB,” ungkap Direktur Teknik dan Usaha Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS), Muhibuddin.

Alasan perubahan jam berjualan ini, karena pengunjung Pasar Pegirian rata-rata datang pada pagi hari. Umumnya kebutuhan yang dibeli masyarakat yaitu berupa bahan pokok dan itu berlangsung pada pagi hari.

Muhibuddin menambahkan, dengan puluhan pedagang yang berjualan di Jalan Nyamplungan, maka tingkat kepadatan pengunjung di dalam pasar bisa teratasi. Mengingat banyak pengunjung tidak perlu masuk pasar atau mereka bisa memilih belanja di luar.

Selain itu, lanjut dia, Jalan Nyamplungan tetap di fungsikan sebagai jalan umum. “Kalau pagi kan jalan (Nyamplungan,red) masih relatif sepi, sehingga masih memungkinkan ditutup. Kalau sudah pukul 08.00 WIB sudah ramai sehingga harus secepatnya dibuka dan dikembalikan sebagai jalan umum,” terangnya.

Penerapan physical distancing dan social distanding Pasar Pegirian memang menutup total badan Jalan Raya Nyamplungan. Sehingga jalan sekitar kawasan Ampel ini diberlakukan rekayasa lalu lintas.

Muhibuddin menjelaskan, para pengendara jalan dari Nyamplungan menuju Jalan Iskandar Muda dialihkan melalui u-turn (putar balik) terakhir di Jalan Nyamplungan dan diarahkan ke Jalan Pegirian dengan sistem contraflow. Arus ini dialihkan mengarah ke traffic light persimpangan Jalan Pegirian dan Jalan Iskandar Muda.

Ia menyatakan, setelah pukul 08.00 WIB, pedagang dipersilakan kembali berjualan di dalam pasar. “Saat itu pengunjung (pembeli) di pasar sudah mulai berkurang. Jadi ketika pedagang masuk kembali, physical distancing dan social distancingnya di dalam pasar tetap terjaga,” jelasnya.

Di sisi lain juga dijelaskan bahwa penerapan physical distancing dan social distancing ini ada rencana diterapkan di pasar lain. Setidaknya ada lima pasar yang direncananya merealisasikan hal yang sama.

Lima pasar itu adalah Pasar Wonokitri, Pasar Kepatihan, Pasar Balongsari, Pasar Krukah dan Pasar Tambahrejo. “Teknisnya seperti apa, itu masih dibahas,” katanya.

Dikatakan, tidak semua pasar dalam penerapan physical distancing dan social distancing ini akan menggunakan jalan umum. Sebab, karakteristik dan masing-masing pasar lokasinya berbeda-beda.

“Tidak semua pasar di depannya juga memiliki jalan selebar di Nyamplungan (Pasar Pegirian) ini,” tambahnya.

Untuk diketahui, ada 84 petak di Jalan Nyamplungan yang disiapkan bagi pedagang Pasar Pegirian sebagai antisipasi penyebaran dan pencegahan covid-19. Penerapan physical distancing dan social distanding di pasar ini adalah menyiapkan lahan sementara bagi pedagang. Mereka diperbolehkan berjualan di jalan yang telah ditandai dengan garis-garis sebagai petak.

Petak tersebut adalah tempat berjualan sebagai pengganti stan pedagang di Pasar Pegirian. Adapun luas per petak sekitar 2×2 meter.(robby)

Loading...

baca juga