D-ONENEWS.COM

Karang Taruna Surabaya Tidak Diundang dalam Musrenbang Kepemudaan, Ada Apa?

Surabaya, (DOC) – Ketua Karang Taruna Surabaya, Fuad Bernardi mengungkapkan kebingungannya terkait pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kepemudaan, yang di inisiasi oleh Pemkot Surabaya. Dalam wawancara terbaru, Fuad menyoroti kurangnya keterlibatan Karang Taruna dalam proses Musrenbang tahun 2024 ini.

Fuad menjelaskan bahwa Musrenbang Kepemudaan sebenarnya adalah usulan dari Karang Taruna Surabaya.

“Problemnya itu, Kartar yang mengusulkan. Namun, kenyataannya saat ini tidak semua elemen karang taruna di libatkan,” ungkap Fuad.

Fuad menambahkan, dirinya mendapat kabar bahwa beberapa wilayah pihak kelurahan meminta partisipasi pemuda. Namun, tanpa mengundang Karang Taruna setempat.

Salah satu hal yang jadi fokus Fuad, adalah keterlibatan organisasi Surabaya Next Leader (SNL) dalam Musrenbang Kepemudaan.

“Kalau berbicara terkait SNL, Surabaya Next Leader, mereka itu status organisasinya gimana? Kalau hanya akta notaris, berarti lebih seperti LSM,” kata Fuad.

Ketika di tanya tentang langkah yang akan di ambil oleh Karang Taruna, Fuad menyatakan bahwa fungsi SNL tidak jelas baginya. Dia pun meminta agar Pemkot yang memberikan klarifikasi.

“Saya mau tanya, fungsinya SNL ini apa? Karena SNL ini baru lahir paling tahun kemarin. Seingat saya SNL bentukan dari bapak wali kota sendiri,” tambahnya.

Fuad juga menegaskan bahwa Karang Taruna adalah organisasi yang sudah berdiri selama lebih dari 60 tahun. Tentunya Kartar memiliki struktur kepengurusan yang jelas hingga tingkat nasional.

“Kalau kartar memang kita organisasi yang udah berumur 60 tahun lebih. Memang kepengurusannya ada di tingkatan sub unit, sampai nasional. Bahkan pembina nasional kartar juga sekarang nantinya adalah wapres terpilih,” jelasnya.

Kendati demikian, Fuad menekankan bahwa inisiasi Musrenbang Kepemudaan bertujuan untuk melibatkan semua organisasi kepemudaan, bukan hanya Karang Taruna.

“Musrenbang kepemudaan ini memang kami yang inisiasi. Niat awalnya untuk menjaring organisasi kepemudaan lain di Surabaya. Tapi ternyata ketika sudah jalan, Pemkot punya pemikiran lain,” tuturnya. (r6)

Loading...

baca juga