Surabaya, (DOC) – Usai mendapatkan laporan dari pihak Satpol PP Kota Surabaya, Satreskrim Polrestabes Surabaya sudah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi-saksi.
Penganiayaan terhadap petugas Satpol PP Kota Surabaya terjadi, saat massa buruh yang melakukan aksi demo di area Taman Pelangi Surabaya. Penganiayaan diduga dilakukan oleh Gerakan Serikat Pekerja (Gasper), yang menyebabkan dua petugas Satpol PP cedera serius.
“Ada dua petugas Satpol PP yang menjadi korban, yakni Abdul Muid (25) dan Tareq Aziz (31), yang menjadi korban pengeroyokan melakukan penganiayaan dengan cara memukul dengan tangan kosong dan menendang,” ujar Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono, Jumat (1/12/2023).
Saat ini, kepolisian sudah mendapatkan para saksi, yang melihat kejadian tersebut secara langsung. Namun untuk pelaku, polisi masih menyelidiki siapa saja yang turut serta melakukan penganiayaan.
“Masih dalam Lidik,” terang Hendro.
Hendro menjelaskan kronologis kejadian, pada Kamis (30/11/2023) para unjuk rasa buruh GASPER dengan melakukan pawai, dari Bundaran Waru menuju Kantor Gubernur Jatim dilanjutkan menyampaikan orasi di Kantor Gubernur Jatim.
Bertepatan saat demo tersebut, para korban melakukan tugas pengamanan, terdapat rombongan demonstran FSPI melintasi TKP dan melakukan aksi tutup jalan. Kemudian ada beberapa pengguna jalan (non-demonstran) yang meminta untuk dibantu dibukakan jalan, sehingga para korban mendekati rombongan demonstran untuk meminta agar jalan dibuka, namun tiba-tiba korban Abdul Muid mendapatkan pukulan dari arah depan dan kepala bagian belakang.
Melihat kejadian itu, korban Tareq Aziz berusaha membantu temannya, naas dirinya turut menjadi korban dan di injak-injak oleh beberapa orang yang turut serta berdemonstrasi.
“Tareq Aziz mengalami retak tulang belakang, dan Abdul Muid mengalami sakit tulang belakang dan sakit bagian tulang rusuk,” ucap Hendro.
Hingga saat ini, kepolisian masih mencari pelaku penganiaya petugas Satpol PP Kota Surabaya. (ang)