Surabaya,(DOC) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sukses menyelenggarakan event tahunan Festival Rujak Uleg 2023. Sebanyak 2000 lebih pengunjung padati kawasan Kya-kya di Jalan Kembang Jepun. Demi menyaksikan Kharisma Event Nusantara (KEN) Festival Rujak Uleg 2023 yang mengusung tema “Harmoni Keberagaman”.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia (RI), Sandiaga Salahuddin Uno yang di wakili oleh Staf Ahli Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif bidang Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turut hadir memeriahkan. Tamu undangan dari berbagai negara dan stakeholder se Surabaya, ikut bergabung pula.
Pada event Festival Rujak Uleg 2023, juga di meriahkan berbagai hiburan seni tari, musik, hingga parade drumband. Bahkan, seluruh elemen masyarakat di Kota Surabaya turut hadir menyaksikan keseruan event tahunan ini.
Tepat pukul 19.00, Wali Kota Eri Cahyadi dengan di dampingi Ketua Tim Penggerak PKK Surabaya Rini Indriyani hadir di tengah para tamu undangan. Keduanya tampak serasi mengenakan batik khas Surabaya warna merah, sembari menyapa 108 peserta dan masyarakat di sepanjang Jalan Kembang Jepun.
Wali Kota Eri Cahyadi dalam sambutannya mengatakan. Event Festival Rujak Uleg 2023, kini telah masuk di dalam daftar 110 kalender nasional “Kharisma Event Nusantara”. Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri juga menyampaikan banyak terima kasih kepada masyarakat Surabaya yang telah setia hadir di dalam event tahunan tersebut.
Menurutnya, Rujak Uleg kaya akan makna, yang salah satunya adalah keberagaman antar suku, ras, dan umat beragama. “Rujak Uleg ini artinya, rujak yang banyak isinya. Yang di ulek menjadi satu ada buah-buahan berbagai macam jenis. Itu menunjukkan, bahwa Surabaya terdiri berbagai macam suku, ras, agama, dan budaya. Dengan toleransinya yang sangat luar biasa,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Sabtu (6/5/2023).
Wali kota yang akrab di sapa Cak Eri mengungkapkan. Selain masuk ke dalam kalender nasional “Kharisma Nusantara”, yang menjadi pembeda di event Rujak Uleg 2023 adalah cobeknya. Cobek yang di pakai jumlahnya ada 3 jenis. Pertama, cobek dengan lingkar lebar 2,5 meter, dan dua lainnya berukuran 2 meter.
“Biasanya, cobek yang di pakai satu. Sekarang ada tiga. Di kanan dan kiri ada, dan yang tengah juga ada. Insya allah nanti di doakan oleh Bu Nyai Khofifah Indar Parawansah, biar semakin berkah,” ungkap Cak Eri.
Cak Eri berharap, ke depanya akan ada lagi event di Surabaya yang masuk ke dalam kalender tahunan nasional. Cak Eri menargetkan, di tahun depan yaitu Surabaya Vaganza dan Parade Juang. “Insya allah akan kita masukkan tahun depan, dan Rujak Uleg ini akan kita pertahankan di tahun-tahun berikutnya. Ketika semua event di Surabaya masuk ke dalam event kalender nasional. Maka akan menarik lebih banyak wisatawan untuk datang ke Surabaya,” harapnya.
Cak Eri menambahkan, ke depannya juga akan mengajak kepala daerah di Jatim untuk bekerja sama mempromosikan event Festival Rujak Uleg sebagai salah satu pilihan pariwisata. “Dari kementerian tadi juga mengatakan, wisata di Surabaya akan di tunjukkan ke daerah lain,” tambahnya.
Di samping itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, Festival Rujak Uleg merupakan bagian dari tradisi dan budaya di Surabaya yang bisa di jadikan sebagai sumber peningkatan perekonomian di Jatim, khususnya Surabaya. Maka dari itu, ia mengajak masyarakat Jatim untuk hadir memeriahkan event ini sebagai salah satu tujuan pariwisata.
“Semakin hari, dunia akan melihat Surabaya dan melihat berbagai budaya serta kuliner yang ada di dalamnya. Doakan Surabaya bisa tetap guyub rukun dan saling menjaga persaudaraan serta budayanya,” Khofifah menyampaikan.
Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf RI, Fadjar Hutomo mengucapkan selamat kepada Cak Eri Cahyadi setelah Festival Rujak Uleg menjadi salah satu event yang telah dikurasi dan masuk menjadi bagian dari KEN 2023. Fadjar menerangkan, KEN 2023 adalah salah satu program strategis dari Kemenparekraf RI dengan mengedepankan strategi kolaborasi bersama seluruh provinsi di Indonesia, untuk mendorong pemulihan ekonomi melalui events lead recovery.
“Kalau di lihat, event-event di Jawa Timur banyak yang masuk ke dalam daftar 110 kalender KEN ini. Jadi Jatim sangat luar biasa memang potensinya, bukan hanya di Surabaya, tapi juga ada Pacitan, Jember, dan masih banyak lainnya,” kata Fadjar.
Fadjar menambahkan, Kota Surabaya kaya akan potensi keindahan alam, sejarah, maupun ragam budaya yang khas sehingga ke depannya perlu di dorong untuk di kembangkan dengan promosi. Menurut dia, semua potensi itu telah di rangkum semuanya ke dalam Festival Rujak Uleg 2023.
“Melalui rujak cingur atau rujak uleg yang telah di tetapkan sebagai warisan budaya tak benda, sehingga ini menjadi unit selling point di Surabaya. Oleh karena itu, ke depannya penting di implementasikan, strategi yang mengedepankan aksi dan konten kreatif, baik setiap penyelenggaraan event atau memadukannya dengan pola perjalanan wisata dan mengedepankan interpretasi yang menarik,” pungkasnya.(hm/r7)