Surabaya, (DOC) – Penderita Atresia Bilier di di Yayasan Rumah Singgah Satu Hati Jakarta hari ini dikunjungi oleh Menteri Sosial, Trismaharini. Seperti di ketahui, anak-anak tersebut sedang menjalani pengobatan rawat jalan.
Kunjungan ini di lakukan Mensos Risma pada Kamis (1/2/2024). Hal ini menjadi momen tersendiri bagi ibu-ibu, untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada anak-anak mereka.
Atresia bilier adalah kondisi di mana saluran empedu tidak terbentuk dengan sempurna. Gangguan ini mengakibatkan aliran empedu terhambat dan dapat merusak hati dalam 3 bulan.
Saat ini, 8 anak tengah menjalani perawatan, di antaranya, 6 anak tinggal di Yayasan Rumah Singgah Satu Hati. Sementara itu, satu anak tinggal di kos setelah menjalani transplantasi hati, dan satu lagi sedang di rawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Usia anak-anak tersebut 2 bulan sampai 2.5 tahun. AAR (2,5 tahun), AKD (9 bulan), MAS (2 bulan), S (5 bulan), SZ (8 bulan), N (8 bulan), MZ (8 bulan) dan A ( 5 bulan). Sekilas kondisi anak yang sedang dirawat dipasangi alat bantu pada hidungnya.
Mensos Risma tampak akrab dengan anak bernama AAR (2,5 tahun) dan bermain dengan berbagai mainan. Selain berbincang-bincang dengan anak-anak, Mensos Risma juga meninjau sarana prasarana di yayasan tersebut dan mendengarkan cerita dari orang tua.
Mendengar kondisi anak-anak, Kementerian Sosial lantas memberikan bantuan berupa nutrisi seperti susu dan biskuit bayi, perlengkapan bayi, serta alat kebersihan diri. Selain itu, di sediakan juga sembako dan mainan anak. Kementerian Sosial juga memberikan bantuan sarana prasarana, termasuk lemari, tempat tidur, AC, kipas, karpet/matras, dan sprei.
Linda, perwakilan dari Rumah Singgah Satu Hati, berharap kunjungan ini bisa menjadi awal kerjasama yang berkelanjutan antara Kementerian Sosial dan yayasan tersebut.
“Harapannya kedepan bisa kolaborasi untuk anak-anak penderita atresia bilier. Bukan kebutuhannya yang kami inginkan, tapi perhatian dan dukungan dari Mensos ke Rumah Singgah Satu Hati ini. Terima kasih banyak Bu Risma,” kata Linda. (r6)