Surabaya,(DOC) – Masa kepemimpinan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah masuk tahun ketiga, sejak di lantik pada 26 Februari 2021 lalu.
Selama dua tahun memimpin, banyak keberhasilan yang di torehkan. Seperti dalam pemenuhan hak dasar kesehatan, pendidikan dan lapangan pekerjaan.
Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sekaligus peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam menyatakan, Eri Cahyadi telah berhasil menjadi sosok wali kota ideal, sesuai yang di inginkan warga Surabaya. Untuk itu, Eri telah berhasil memenuhi sebagian besar ekspektasi masyarakat Surabaya.
“Menurut saya kepemimpinan Pak Eri Cahyadi sudah sangat bagus. Sudah bisa memenuhi ekspektasi masyarakat, di mana awal-awal di lantik ekspektasinya sangat tinggi. Pak Eri Cahyadi di gadang-gadang kepemimpinannya bisa seperti Bu Risma. Dan menurut saya, Pak Eri Cahyadi bisa mewujudkannya,” kata Surokim.
Dia mengatakan, contoh ekspektasi masyarakat dalam layanan pemenuhan hak dasar menyangkut kesehatan, pendidikan dan gizi pemkot sudah bekerja keras dan sudah di atas ekspektasi. Penyediaan layanan hak dasar tersebut mampu melahirkan banyak inovasi.
“Memang Covid-19 akhirnya ikut andil di dalam mempengaruhi capaian program-program, sehingga pada beberapa sektor belum terlihat maksimal. Khususnya dalam penyediaan lapangan usaha dan permodalan usaha kecil menengah. Tapi itu juga di hadapi daerah lain,” katanya.
Upaya Pemkot Surabaya menekan angka stunting dan menyediaan makanan tambahan untuk manula, lanjutnya, telah berhasil memberi kepercayaan pada masyarakat bahwa pemerintah kota ada dan tidak alpa membersamai dan menyejahterakan masyarakat kota.
“Menurut saya capaian-capaian tersebut sudah lebih dari cukup,” ungkapnya.
Terwujudnya eksepektasi ini, kata Surokim, terkonfirmasi dari hasil survei SSC per-Januari 2023 lalu. Dalam penelitian tersebut menunjukkan kepuasan publik Surabaya terhadap kinerja Wali Kota Surabaya sebesar 79,6 persen, dan Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya sebesar 73,3 persen.
Sementara yang menyatakan tidak puas terhadap kinerja Wali Kota sebesar 13,4 persen, dan Wawali 19,7 persen. “Paling tidak itu sudah bisa mengambarkan bagaimana kinerja keduanya dalam memimpin Surabaya,” katanya.
Mengenai pemenuhan janji-janjinya selama kampanye, kata Surokim, responden yang menjawab sudah, ada 68 persen,dan yang menjawab belum 25,4 persen. Sedangkan responden yang menjawab perkembangan Kota Surabaya selama di pimpin Eri-Armuji semakin baik, sebesar 61,8 persen dan semakin buruk 4,2 persen. Sisanya 30,8 persen menjawab sama saja.
“Jika melihat hasil survei ini, saya pikir Wali Kota dan Wawali sudah bagus. Tantangan ke depan menurut saya kian berat terutama dalam mempertahankan Surabaya hijau, dan peningkatan pelayanan hak dasar warga kota khususnya kesehatan, pendidikan dan lapangan usaha,” tandasnya.(r7)