Lumajang,(DOC) – Kabar gembira datang bagi petani tebu di Kabupaten Lumajang. Ribuan ton gula yang sempat menumpuk di gudang Pabrik Gula (PG) Jatiroto akhirnya terserap pasar melalui perusahaan pembiayaan Danantara.
Plt Ketua DPC Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) PG Jatiroto Lumajang, Edy Sudarsono, menyatakan lega setelah penyerapan tahap pertama terealisasi. Dari total 9.000 ton gula yang menumpuk, sebanyak 5.500 ton telah dibeli Danantara dengan harga Rp14.500 per kilogram.
“Terbaru hari ini sudah cair semua dana dari Danantara untuk Jatiroto Tahap I dengan kuantum 5.500 ton,” ujar Edy, Jumat(5/9/2025).
Dengan harga tersebut, dana yang masuk ke petani mencapai Rp79,7 miliar. Menurut Edy, pencairan tahap pertama membuat petani lebih tenang menghadapi masa perawatan tebu untuk musim giling tahun depan.
“Alhamdulillah sudah aman dan semangat lagi. Sepertinya sudah mulai lancar karena pedagang gula juga sudah mulai meliriknya,” tambahnya.
Perwira Keamanan sekaligus Humas PG Jatiroto, Slamet Riyadi, membenarkan bahwa total gula yang terserap mencapai 6.000 ton dari 9.000 ton yang menumpuk di gudang. Penyerapan dilakukan Danantara melalui PT Sinergi Gula Nasional dan ID Food.
“Dari 9.000 ton sudah di takeover oleh Danantara sebesar 6.000 ton, jadi masih kisaran 3.000 ton yang belum laku,” jelas Slamet.
Ia menambahkan, sisa 3.000 ton gula tersebut akan kembali di serap pada tahap kedua. Namun, jadwal realisasi tahap kedua masih menunggu instruksi dari Danantara.
PG Jatiroto berharap proses penyerapan selanjutnya berjalan lancar sehingga tidak ada lagi keterlambatan penjualan gula rakyat. Pasalnya, hasil panen tebu menjadi sumber utama penghidupan petani sekaligus modal untuk menyambut musim tanam dan giling berikutnya.(r7)





