D-ONENEWS.COM

Sirkus OCI Taman Safari, Jadi Sorotan Publik karena Dugaan Eksploitasi

 

Sirkus OCI Taman Safari, Jadi Sorotan Publik karena Dugaan EksploitasiJakarta,(DOC) – Sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) merupakan salah satu ikon hiburan yang sempat mewarnai dunia pertunjukan di Indonesia. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, nama besar OCI kembali mencuat ke permukaan bukan karena prestasi atau penampilannya. Melainkan karena isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang menyeret nama besar Taman Safari Indonesia (TSI).

Di balik kemegahan panggung dan tawa penonton sirkus OCI, terdapat sisi gelap yang mulai terungkap belakangan ini. Mantan pemain dan kru sirkus OCI mulai angkat bicara mengenai praktik-praktik tidak manusiawi yang mereka alami selama bertahun-tahun bekerja di balik layar pertunjukan megah tersebut.

Isu pelanggaran hak pekerja sirkus mulai ramai di perbincangkan publik sejak tahun 2023, setelah beberapa korban mempublikasikan kesaksian mereka mengenai penyiksaan fisik, eksploitasi kerja, hingga kekerasan psikologis yang terjadi dalam sistem kerja sirkus OCI.

Puncaknya terjadi pada awal 2025, saat laporan investigasi media mengungkap adanya mantan pemain sirkus yang mengaku menjadi korban eksploitasi sejak usia anak-anak. Mereka menceritakan bagaimana mereka di paksa tampil berulang kali. Tidak mendapatkan akses pendidikan yang layak dan hidup dalam pengawasan ketat yang membatasi kebebasan pribadi.

Dugaan Eksploitasi Tengah Diusut Kementerian HAM

“Kemarin saya menerima audiensi dari para korban kekerasan, pelecehan, dan dugaan perbudakan. Dari keterangan yang para korban yang semuanya perempuan ini, di duga telah terjadi pelanggaran HAM. Kejadian ini sudah puluhan tahun yang lalu di tempat mereka bekerja. Yaitu sebuah bisnis pengelola hiburan sirkus,” ujar Mugiyanto, dalam unggahannya di akun resmi Instagramnya, di kutip Minggu(20/4/2025).

Hal ini tentu memicu kemarahan publik dan dorongan bagi pihak berwenang untuk menyelidiki lebih dalam. Nama Taman Safari Indonesia pun ikut terseret, karena di sebut sebagai institusi yang pernah bekerja sama erat dengan OCI. Namun, pihak TSI menegaskan bahwa kerja sama tersebut sudah lama berakhir dan mereka enggan di kaitkan dengan permasalahan internal OCI.

Dalam sejumlah pernyataan resmi, Taman Safari Indonesia menegaskan bahwa mereka sudah tidak memiliki hubungan dengan Oriental Circus Indonesia sejak beberapa tahun lalu. TSI juga menyatakan komitmen mereka terhadap prinsip perlindungan hak anak dan pekerja, serta menjamin bahwa seluruh aktivitas di lingkungan TSI kini dijalankan secara profesional dan beretika.

“Ini tidak ada kaitannya dengan Taman Safari, Taman Safari kok dibawa-bawa, itu satu. Kedua sirkus, nah sirkus itu dari orang sirkus juga harus membuat statement juga bahwa ini tidak ada,” kata Komisaris Taman Safari Indonesia Tony Sumampouw.

Tony juga mempertanyakan bukti-bukti dugaan terjadi kekerasan. Dia heran korban kembali membuka kasus ini sekarang.

“Kenapa dia tidak mengajukan ke polisi gitu. Dan kasus ini bukan baru loh, kasus sudah sekian lama, kenapa baru sekarang,” Kata Tony.

Sementara itu, sejumlah korban dari mantan pemain OCI telah menempuh jalur hukum untuk menuntut keadilan atas apa yang mereka alami. Lembaga bantuan hukum dan organisasi perlindungan anak turut memberikan dukungan moral dan hukum agar kasus ini dapat diusut secara tuntas. (rd)

Loading...