Surabaya,(DOC) – Pameran teknologi 7th Edition Sugarex Indonesia 2025 kembali di gelar di Dyandra Convention Center Surabaya. Ajang berskala internasional ini menghadirkan lebih dari 80 peserta dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Jerman, India, Korea, hingga Tiongkok, yang memamerkan inovasi terbaru untuk mempercepat modernisasi industri gula nasional.
Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto, menegaskan bahwa transformasi digital dan adopsi teknologi Industri 5.0 merupakan langkah penting untuk membangun industri gula yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.
“Industri gula harus segera bertransformasi. Pemanfaatan teknologi digital dan prinsip Industri 5.0 bukan lagi pilihan, melainkan keharusan,” ujarnya, Selasa (18/11).
Ia menambahkan, dengan kontribusi Jawa Timur yang mencapai 50 persen produksi gula nasional, akselerasi modernisasi di wilayah ini akan berdampak langsung pada ketahanan pangan Indonesia.
PT SGN Hadirkan Inovasi Konsumen dan Riset Tebu
Salah satu peserta yang menarik perhatian adalah PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), yang memamerkan berbagai produk konsumen sekaligus teknologi hasil penelitian untuk meningkatkan produktivitas tebu nasional.
Produk yang di tampilkan antara lain:
- Gula Nusakita 1 kg – gula kristal putih higienis berkualitas tinggi
- Gula Nusakita Bulky – untuk kebutuhan industri dan layanan makanan
- Gula Nusakita Stick – kemasan praktis untuk hotel, kafe, dan restoran
- Mollase (Tetes) – bahan baku industri dengan tingkat kemurnian stabil
Selain produk hilir, SGN melalui Pusat Penelitian Tebu juga menampilkan inovasi hulu seperti:
- Pupuk Hayati & Vermikompos, yang membantu meningkatkan kesuburan tanah
- Varietas Tebu Unggul 4T, meliputi:
- NX04: produktivitas tinggi, batang besar, cepat tumbuh, tahan penyakit
- NX01: produktivitas tinggi dan tahan hama
- SGN01: varietas unggulan dengan potensi produksi 120–130 ton/ha, rendemen di atas 10 persen, serta adaptif di berbagai jenis lahan
Manager Inovasi, Riset, dan Kerja Sama Pusat Penelitian Tebu SGN, Alfarina Kardiana Sari, menyebut SGN01 menjadi salah satu bintang pameran.
“Varietas SGN01 tahun ini resmi di lepas. Potensi produksinya sekitar 130 ton per hektare dengan rendemen di atas 10 persen, sehingga sangat kompetitif,” jelasnya. (r6)





