Surabaya,(DOC) – PT Terminal Teluk Lamong (TTL), anak perusahaan dari PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), menutup Oktober 2025 dengan catatan kinerja cemerlang. Perusahaan yang mengelola tiga terminal strategis, yakni TPK Lamong, TPK Nilam, dan TPK Berlian, membukukan kenaikan arus petikemas sebesar 6,5 persen, dari 1.559.137 TEUs pada 2024 menjadi 1.659.688 TEUs pada 2025.
Pertumbuhan ini menjadi sinyal kuat peningkatan aktivitas ekonomi Jawa Timur, di dorong oleh penambahan 29 layanan kapal adhoc serta pembukaan rute internasional baru ke kawasan Intra Asia, India Subcontinent, dan Timur Tengah.
“Kenaikan arus petikemas internasional mencerminkan meningkatnya kepercayaan pelanggan terhadap kualitas layanan Terminal Teluk Lamong,” ujar Direktur Operasi TTL, Muhammad Syukur, Rabu (12/11/2025).
“Kami terus menjaga kepercayaan pengguna jasa dengan layanan yang adaptif terhadap kebutuhan pelanggan, serta mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk meningkatkan daya saing,” imbuhnya.
Secara kumulatif, TPK Lamong mencatat pertumbuhan arus petikemas internasional 14,4 persen, dan domestik 8,25 persen pada periode Januari–Oktober 2025 di bandingkan tahun sebelumnya. Sementara TPK Berlian, yang resmi berada di bawah pengelolaan TTL sejak 1 Juli 2025, juga menunjukkan kinerja positif dengan peningkatan 2,16 persen, dari 1.106.518 TEUs pada 2024 menjadi 1.130.410 TEUs pada 2025.
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Pencapaian ini sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur yang mencatat pertumbuhan ekonomi provinsi sebesar 5,04 persen pada kuartal III 2025.
“Kinerja operasional TTL terbukti adaptif terhadap dinamika ekonomi dan kebutuhan pasar global. Kami memastikan seluruh proses bongkar muat berjalan efisien dan berkelanjutan,” ujar Syukur.
Selain fokus pada performa operasional, TTL juga memperkuat penerapan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di seluruh terminal. Langkah konkret yang di lakukan antara lain pengecatan marka jalan, pemasangan rambu keselamatan, serta sterilisasi area operasional dengan screening ketat bagi seluruh personel dan pengunjung terminal.
Pendekatan ini bukan hanya menjamin keamanan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap sistem kerja TTL yang aman dan efisien.
“Keselamatan adalah prioritas utama. Dengan operasional yang tertib dan terukur, TTL mampu menjaga kelancaran aktivitas kapal dan arus logistik secara konsisten,” tutur Syukur. (r6)





