D-ONENEWS.COM

Wali Kota Bebaskan 11 Bonek di Mapolresta Tanjung Perak

Wali Kota Bebaskan 11 Suporter Bonek di Polresta Tanjung Perak Surabaya, pelaku kericuhan antar suporter persebaya dengan petugas kepolisian di pintu masuk jembatan Suromadu sisi Surabaya, pada tanggal 31 Mei laluSurabaya,(DOC) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi hadir dalam proses diversi atau mediasi dan bebaskan 11(sebelas) suporter Bonek yang masih di bawah umur atau anak berhadapan dengan hukum (ABH) di kantor Mapolresta Pelabuhan Tanjung Perak Kota Surabaya, Rabu(12/6/2024).

Selain Polresta Tanjung Perak, proses diversi juga di fasilitasi oleh Bapas (Balai Pemasyarakatan) Kelas I Surabaya dan mengundang para orang tua dari 11 ABH tersebut.

Kesebelas ABH itu di amankan atas peristiwa kericuhan dan bentrok antara suporter Persebaya Surabaya atau Bonek dengan petugas kepolisian, di Jl. Kedung Cowek atau akses keluar Jembatan Suramadu sisi Surabaya, tanggal 31 Mei lalu.

Bentrokan bermula dari ejekan suporter Persib Bandung dengan Persebaya Surabaya di media sosial. Kemudian suporter Bonek melakukan sweeping yang mengakibatkan kerusakan fasilitas umum, seperti mobil dinas Polri, pot bunga dan rambu lalu lintas.

Suasana haru menyelimuti proses mediasi tersebut, lantaran Wali Kota Eri meminta kesebelas ABH bersujud, mencium kaki dan tangan orang tuanya masing-masing untuk memohon maaf.

Wali Kota pun meminta dengan tegas, agar mereka berbakti kepada orang tua dan tidak mengulangi perbuatannya lagi. Peristiwa dan mediasiasi ini, kata dia, menjadi proses pembelajaran bagi 11 ABH.

“Saya memaafkan mereka, karena saya melihat masa depan mereka masih panjang. Karena bagaimanapun masa depan mereka adalah tanggung jawab saya sebagai Walikota Surabaya. Saya pastikan mereka tidak akan pernah melakukan hal ini lagi,” kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Maafkan dan Berpesan Jangan Mudah Terprovokasi

Hasil diskusi Wali Kota Surabaya dengan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP William Cornelis Tanasale, telah di sepakati untuk memaafkan 11 ABH.

“Alhamdulillah Pak Kapolres juga memaafkan. Tapi kami menjamin melakukan pembinaan untuk anak-anak. Sehingga ke depan anak-anak ini memiliki wawasan kebangsaan, memiliki attitude (perilaku) yang baik dalam menjaga persatuan,” imbuhnya.

Wali Kota Eri berpesan, agar para suporter Bonek tidak terpancing dengan munculnya konten atau informasi negatif di media sosial (Medsos). Mengingat hal itu dapat membuat antar suporter bola terpecah. Bisa jadi itu ulah oknum yang tidak bertanggung jawab yang ingin memecah-belah. Apalagi Persebaya Surabaya akan merayakan hari ulang tahunnya (HUT) ke-97, pada 18 Juni nanti.

“Ini menjadi pengalaman karena sebentar lagi Persebaya akan ulang tahun ke-97. Saya harap ini menjadi pemantik kita untuk selalu berbuat kebaikan, jangan sampai ternodai lagi. Kalau di media sosial saling memanaskan, saling menjatuhkan, dan saling memprovokasi, saya berharap tidak terprovokasi,” tandas Wali Kota Eri Cahyadi.

Pesan lainnya juga di sampaikan Wali Kota Surabaya kepada seluruh suporter untuk saling menjaga kondusifitas dan keamanan. Ia pun turut menyampaikan terima kasih kepada seluruh suporter dan pentolan Bonek atas dedikasinya dalam menjaga keamanan Kota Pahlawan selama ini.

“Kalau ada yang memprovokasi berarti bukan Bonek, dia hanya berniat merusak Persebaya dan Surabaya. Kita buktikan bahwa HUT Surabaya dan HUT Persebaya ke depan tidak ada kerusuhan. Kita lihat senior-senior Bonek berusaha untuk menyatukan, agar penerus-penerus mereka tidak lagi mengalami hal seperti sebelumnya,” ungkapnya.

Pemkot Surabaya dan Bapas Lakukan Pembinaan kepada 11 ABH

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, upaya Pemkot Surabaya yang akan berkoordinasi dengan Bapas Kelas 1 Kota Surabaya terkait teknis pembinaan 11 ABH.

“Jadi nanti kita bekerjasama dengan Bapas, terkait dengan mental dan wawasan kebangsaan. Tadi di sampaikan Bapas, dapat di lakukan pembinaan di lingkungan rumah dan sekolah,” jelasnya.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu M Prasetya mengungkapkan, berdasarkan peraturan perundang-undangan, pihaknya membuka ruang mediasi atau yang di kenal sebagai istilah diversi terhadap ABH.

Meski demikian, terdapat syarat-syarat yang harus di penuhi. Pertama, perbuatan itu ancaman pidananya kurang dari 7 tahun. Kedua, perbuatan tidak dilakukan berulang, artinya 11 ABH tersebut belum pernah melakukan perbuatan yang sama sebelumnya.

“Kami mendapat kabar dari Kepala Bapas bahwa 11 anak (ABH) ini juga belum pernah melakukan perbuatan pidana. Kemudian dari hasil asesmen di rekomendasikan untuk diversi,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil mediasi tersebut, ia menerangkan bahwa Pemkot Surabaya dan Polresta Pelabuhan Tanjung Perak Kota Surabaya bersepakat untuk memaafkan 11 ABH.

“Sudah di sampaikan oleh Bapak Kapolres Tanjung Perak, kami dari kepolisian memaafkan dan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dari Bapak Walikota memaafkan 11 ABH, dan tidak dilakukan ganti rugi barang yang rusak,” terangnya.

Pentolan Bonek Berterimakasih ke Wali Kota

Sementara itu, Koordinator Bonek Tribun Timur, Cak Hasan Tiro menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri atas kebesaran hati dan kepeduliannya dalam menyelesaikan persoalan anak-anak yang terlibat persoalan hukum.

“Terima kasih atas kebesaran hati Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi karena telah membantu adik-adik kami yang terlibat masalah hukum, perihal penyerangan dan kerusuhan antar suporter kemarin. Semoga ini adalah kejadian terakhir. Agar ke depan tidak terulang kembali hal-hal yang bisa merugikan keluarga dan teman-teman lain,” kata Cak Hasan Tiro.

Belajar dari kejadian tersebut, Cak Hasan Tiro berharap agar para suporter bola tidak mudah terprovokasi oleh konten atau informasi apapun di Medsos. “Provokasi itu oleh orang-orang yang ingin memecah belah dan membuat kerusuhan di Surabaya. Pesan untuk teman-teman, bisa belajar dari kejadian ini, provokasi apapun di media sosial, kita serahkan kepada pihak yang berwajib,” pesannya.

Terpisah, Budi Pribadi salah satu orang tua ABH mengucap syukur dan berterima kasih kepada Wali Kota Eri karena telah memaafkan anaknya. Ia pun mengaku bahwa Wali Kota Eri juga akan membantu anaknya untuk bisa kembali melanjutkan pendidikan.

“Alhamdulilah di maafkan dan di bebaskan oleh bapak Walikota, saya bersyukur dan Insyaallah anak saya tidak mengulangi lagi. Terima kasih Bapak Wali Kota Eri sudah membantu anak saya, setidaknya bisa melanjutkan sekolah lagi,” pungkas Budi Pribadi.(hm/r7)

Loading...

baca juga