Surabaya,(DOC) – Relawan Eri Cahyadi bergerak menyelesaikan problem sosial di Kota Surabaya selama pandemi. Seiring dengan berakhirnya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), relawan yang beranggotakan warga Kota Pahlawan itu kini gencar berkampanye tentang disiplin protokol kesehatan selama fase new normal. Minggu(14/6/2020) hari ini, para relawan membagikan bantuan berupa thermo gun, face shield, spanduk edukasi, alat semprot, cairan sterilisasi dan alat pelindung diri (APD) standar medis.
Agus Budi Santoso atau akrab disapa Leo, Ketua RT 10 RW 02 Simorejo Kelurahan Simomulyo yang menerima bantuan ini, mengaku bersyukur dengan bantuan tersebut. Bantuan ini, kata Leo, dapat membuat kampungnya siap memasuki fase new normal.
Di era pasca PSBB ini, warga sudah bisa beraktivitas kembali namun tetap dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. “Saya bersyukur, kampung yang sebelumnya sepi dari aktivitas ekonomi kini bisa bergeliat lagi. Namun, disiplinnya yang harus jauh lebih ketat,” kata Leo.
“Gerakan Relawan Eri Cahyadi ini sangat mendukung protokol new normal. Dan hebatnya lagi, ini murni swadaya, hasil patungan dari relawan,” tambahnya.
Leo juga menambahkan, diperlukan dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan tatanan new normal di Surabaya. “Saya rasa gerakan ini harus diteruskan. Semangatnya, meneruskan kebaikan, yang kita butuhkan di masa seperti sekarang,” tambahnya.
Terkait soal dukungan banyak relawan pada Kepala Bappeko Eri Cahyadi supaya maju jadi calon wali kota Surabaya, Leo juga menyampaikan harapannya. “Pak Eri punya semangat yang sama dengan Bu Risma, semangat kebaikan, kerja keras, pengabdian. Saya harap beliau bisa terus memajukan Surabaya, khususnya di wilayah Barat,” katanya.
Di Surabaya Barat, kata Leo, nama Eri Cahyadi sudah banyak dikenal warga. Arek Suroboyo kelahiran Kawatan, Kecamatan Bubutan, itu mampu menyelesaikan banyak problem infrastruktur di wilayahnya. Mulai dari pavingisasi, pembangunan box culvert dari Banyu Urip hingga Manukan, hingga rencana Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) yang akan menghubungkan Gelora Bung Tomo, Jalan Toll Surabaya-Gresik, yang proyeknya masih sedang berjalan.
Nama Eri Cahyadi juga harum di kalangan juru pemantau jentik alias jumantik. Eri yang membantu para jumantik agar honornya meningkat hingga 400 persen. “Kontribusi beliau datang lebih dulu daripada namanya. Orang sudah terasa dengan kiprahnya baru mengenal namanya. Tidak akan sulit bagi beliau untuk jadi New Risma di Surabaya,” katanya.(robby/r7)