Surabaya,(DOC) – Proses rekruitmen Direktur Utama dan Direktur Operasional Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya, terus disorot. Proses tersebut dituding tanpa mekanisme transparansi yang jelas dan terindikasi ada yang disembunyikan.
Ketua komisi B DPRD Kota Surabaya, Mazlan Mansyur mengakui hal tersebut. Ditemui Siang tadi (7/3/2016), Mazlan mengaku kecewa dengan hasil yang hingga kini tidak diketahui oleh komisi B.’’Sejak awal kami tidak pernah mendapat informasi soal itu(rekruitmen). Termasuk nama-nama yang sudah direkomendasi. Ini terkesan tidak transparan,’’ katanya.
Legislator asal Fraksi Kebangkitan Bangsa ini meminta Walikota Surabaya, Tri Rismaharini untuk menunda proses pelantikan Dirut. Alasannya, dikatakan Mazlan pihaknya tidak pernah tahu mekanisme termasuk latar belakang para nama yang sudah direkomendasi oleh Bawas.
’’Ini ada yang ditutup-tutupi. Oleh karena itu kami meminta agar ada penundaan,’’ kata Mazlan.
Terpisah, Ketua Badan Pengawas PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Samba Prawira menanggapi dingin menyoal sorotan tersebut.’’Proses ini sudah kami laporkan kepada Walikota. Kami tidak merasa perlu untuk melaporkan hasilnya kepada legislatif. Karena ini kan urusan pemerintahan,’’ katanya saat dikonfirmasi.
Samba menegaskan, urusan rekruitmen telah diatur dalam perda. Dimana semua tahapan termasuk hasil uji kelayakan dan kepatutan, nantinya akan diserahkan kepada Walikota selaku pemilik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
’’Semua sudah transparan. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Kan sesuai perda memang begitu. Jadi sudah tidak ada persoalan,’’ terang Samba.
Hingga kini, proses rekruitmen dan hasil nama yang terseleksi sudah ditangan Walikota Surabaya. Diantaranya, tiga nama untuk posisi Direktur Utama dan tiga nama untuk posisi Direktur Operasional. Nantinya, Walikota yang akan memutuskan dan melantik dari nama yang diusulkan oleh Dewas.(r7)
Anggap Proses Rekrutmen Direksi PDAM Kurang Transparans
Loading...