Surabaya,(DOC) – Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya, Abdul Ghoni Muklas Ni,am melakukan inspeksi mendadak (Sidak) soal keluhan warga berpenghasilan rendah (MBR) yang keberatan membayar uang seragam sekolah.
Anggota Komisi C tersebut men-Sidak SMP Negeri 54 Surabaya yang berada di Jl. Kyai Tambak Deres No.293, Kelurahan Bulak, Kecamatan Bulak Kota Surabaya, Rabu(8/9/2021).
Ghoni membawa bukti kwitansi pembayaran sergam sekolah yang diserahkan oleh salah satu wali murid siswa SMPN 54 Surabaya jalur mitra warga.
Bukti kwitansi tersebut tertera nilai total pembayaran sebesar Rp 1.608.000,- untuk pembelian seragam beserta atribut sekolah dan setelan baju batik.
“Kita memastikan keluhan wali murid yang mengeluh soal pembelian seragam batik. Ketika saya cek disini (SMPN-54), memang benar ada. Kan sudah ada Perwali nya ditetapkan bulan Oktober, jadi seharusnya seluruh sekolah menerapkannya,” ungkap Ghoni disela Sidaknya.
Siswa jalur mitra warga di SMPN 54, menurut Ghoni terdapat 45 siswa yang seharusnya bebas dari biaya sekolah termasuk pembelian seragam. Ia menjelaskan, dalam pembahasan anggaran APBD kota, DPRD sudah mengalokasikan anggaran bantuan pendidikan untuk para siswa SD/SMP yang masuk lewat jalur mitra warga.
“Jangan sampai ada double anggaran. di SMPN 54 sudah ditangani Kepala Sekolah dengan mengembalikan uang. Saya harap ini sebagai contoh untuk sekolah-sekolah lain di Surabaya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 54 Surabaya, Nor Qomariyah mengaku kebobolan atas peristiwa ini. Pihak sekolah memang tidak mengetahui, ketika ramai-ramai wali murid beli seragam, ternyata terdapat 19 siswa jalur mitra warga yang ikut membayar.
“Saya minta maaf karena ini keteledoran sekolah sehingga kami kebobolan. Ada 19 wali murid yang terlanjur membayar dan kami sudah mengembalikan uangnya secara utuh,” kata Nor.(fadiv/r7)