Banjir dan Longsor Lumajang: Satu Orang Tewas, Dua Hilang

Banjir dan Longsor Lumajang: Satu Orang Tewas, Dua HilangLumajang,(DOC) – Hujan deras disertai angin kencang mengguyur Kabupaten Lumajang sejak awal November 2025. Akibatnya, delapan kecamatan terendam banjir dan tertimpa longsor. Bencana ini menewaskan satu orang, dua warga masih hilang, dan beberapa rumah warga rusak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mencatat satu korban meninggal dan dua warga masih di cari. Korban meninggal bernama Supandi (54), warga Desa Bago, Kecamatan Pasirian. Ia tertimpa pohon saat hujan deras pada Sabtu (1/11/2025).

Bacaan Lainnya

“Korban atas nama Supandi meninggal dunia setelah dirawat intensif dua hari di RSUD Pasirian,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudi Cahyono, Minggu (2/11/2025).

Dua warga asal Kabupaten Malang, Rika Yulia Safitri (29) dan Aldafiatul Rifka Salimah (7), hilang setelah terseret arus Sungai Glidik di perbatasan Lumajang–Malang.

Menurut Yudi, Rika bersama anak dan suaminya hendak menuju Desa Tegalrejo, Kecamatan Tempursari. Saat menyeberangi sungai, arus deras tiba-tiba menghanyutkan mereka.

“Rika dan putrinya masih kami cari, sementara suaminya berhasil selamat,” kata Yudi.

Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan kini menyisir Pantai Bulurejo, pesisir Lumajang yang menjadi hilir sungai tersebut.

Di Desa Tamanayu, Kecamatan Pronojiwo, longsor juga merusak dua rumah warga. Rumah Toyib mengalami tembok belakang ambrol, sedangkan rumah M. Nur rusak di bagian pondasi karena tergerus tanah.

Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat

Meluasnya dampak bencana mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menetapkan status tanggap darurat banjir dan tanah longsor selama tujuh hari, mulai 1 hingga 7 November 2025.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, mengatakan langkah ini dilakukan untuk mempercepat penanganan di delapan kecamatan terdampak: Pasirian, Tempursari, Pronojiwo, Candipuro, Lumajang, Kedungjajang, Sukodono, dan Padang.

“Kami fokus pada pembersihan material longsor, perbaikan jalan, serta pembangunan dapur umum bagi warga terdampak,” ujar Agus.

Agus menegaskan, pemerintah terus memperkuat koordinasi lintas instansi bersama BPBD, TNI-Polri, relawan, dan perangkat desa. Tujuannya memastikan semua langkah kedaruratan berjalan cepat dan tepat, serta menjaga keselamatan warga di daerah rawan bencana.(r7)

Pos terkait