Lumajang,(DOC) – Cawapres (Calon Wakil Presiden) nomor urut 03, Mahfud MD menyapa warga Lumajang Jawa Timur di Lapangan Senduro, Rabu(7/2/2024). Cawapres yang berpasangan dengan Capres (Calon Presiden) nomer urut 03, Ganjar Pranowo itu, menyampaikan janji politiknya untuk para petani dan nelayan. Jika Paslon (Pasangan Calon) nomor 03, mendapat amanah dari rakyat memimpin Indonesia periode 2024–2029 mendatang.
“Nanti kalau Ganjar-Mahfud terpilih pada 14 Februari, hutang petani dan nelayan akan di bebaskan oleh negara,” ucap Mahfud MD Cawapres periode 2024-2029 mendatang kepada massa pendukungnya.
Mahfud menyebutkan, hutang para petani dan nelayan ke negara mencapai Rp 678 milyar. Nantinya akan di hapus. “Hutang petani dan nelayan kepada negara Rp 678 milyar,” katanya.
Menurut Mahfud, tingginya hutang para petani di sebabkan oleh distributor pupuk yang tidak sampai hingga menyentuh langsung ke petani. Kemudian untuk hutang nelayan di karenakan penyaluran solar bersubsidi yang selama ini tidak maksimal, hingga di rasakan langsung oleh para nelayan.
“Ternyata sekarang petani banyak hutang ke negara, karena pertanian tidak maju, bantuan pupuk tidak sampai. Nelayan di beri bantuan solar tidak sampai, malah di korupsi,” tandas Mahfud.
Ia menjelentrengkan, bahwa pemberian pinjaman uang dari negara ke para petani itu, tujuannya agar mereka bercocok tanam atau bertani. Begitu pula dengan pinjaman uang dari negara kepada para nelayan, supaya mereka bisa melaut mencari ikan dan berkembang. Namun kenyataanya sekarang sangat jauh berbeda. Nasib para petani dan nelayan malah banyak hutang ke negara.
“Petani itu pernah di pinjami uang oleh negara agar bertani. Nelayan di pinjami uang agar melaut. Nanti kembalikan ke negara, dengan bunga ringan,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu, Cawapres nomer urut 03 melakukan kampanye akbar di Lapangan Senduro, Kecamatan Senduro Lumajang, bersama sejumlah juru kampanye lainnya dari Lumajang, provinsi Jawa Timur hingga tingkat nasional.
Pesan pidato politiknya, memang berfokus pada kesejahteraan masyarakat, khususnya kaum petani, buruh dan nelayan di wilayah Lumajang Jawa Timur.(imam/r7)