D-ONENEWS.COM

Diduga Paspampres RI Pakai Senjata Ilegal

senpi_selundupanJakarta,(DOC) – Seorang prajurit Tentara Amerika Serikat mengaku terlibat dalam skema penyelundupan senjata untuk Pasukan Pengamanan Presiden Indonesia(Paspampres). Prajurit bernama Audi Sumilat itu kini menjalani sidang dakwaan di pengadilan federal.
Sumilat dan tiga orang rekannya merencanakan penyelundupan ini pada Oktober 2014 ketika mereka mengikuti pelatihan di Fort Benning, Georgia. Demikian dikutip dari situs Kantor Jaksa Amerika Serikat, District of New Hampshire, Kamis (7/7/2016).
Sumilat mengaku bahwa pada September dan Oktober 2015, dia membeli beberapa senjata api di Texas untuk anggota Paspampres. Anggota Paspampres itu disebutkan tidak bisa membeli sendiri senjata api secara legal.
Kepada penjual senjata api, Sumilat mengaku sebagai pembeli sebenarnya meskipun kemudian dia menyerahkan senjata api itu ke Paspampres. Senjata api lalu dikirim ke koleganya di New Hampshire.Senjata api itu diserahkan kepada anggota Paspampres yang sedang melakukan perjalanan dinas di Washington DC dan di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. Saat melakukan aksinya, Sumilat mengetahui bahwa para anggota Paspampres akan membawa senjata yang dibeli secara ilegal itu dari AS ke Indonesia.
Sesuai aturan, Sumilat seharusnya mengantongi lisensi khusus untuk menjual senjata ke luar negeri. Namun, dia tidak memiliki surat itu.
Jaksa negara bagian New Hampshire, Emily Gray Rice mengatakan bahwa penyelundupan senjata ke luar negeri kerap dilakukan untuk kegiatan melawan hukum. Penyelundupan senjata secara internasional akan dituntut secara maksimal.
“Fakta bahwa anggota pasukan keamanan negara lain adalah penerima manfaat langsung dari skema ini memperlihatkan tantangan unik dalam penyelidikan ini,” kata Rice.
Vonis untuk Sumilat dijadwalkan pada 11 Oktober 2016 mendatang. Dia terancam hukuman maksimal 5 tahun dan denda US$ 250.000.
Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Brigadir Jenderal(Mar), Bambang Suswantono belum mengetahui perkara dugaan pembelian senjata ilegal yang dilakukan anggotanya di Amerika Serikat. Hal tersebut dikatakannya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (7/7) kemarin.“Saya belum tahu perkara itu,” ucapnya melalui pesan singkat.(cnn/r7)
 

Loading...