D-ONENEWS.COM

Fakta Seputar Nasib Terkini Warga Desa Miliarder di Tuban

Tuban (DOC) – Setahun yang lalu, warga di sebuah desa di Tuban menjadi miliarder berkat uang ganti rugi hasil pembebasan tanah untuk pembangunan proyek kilang pertamina yang mencapai miliaran Rupiah. Tetapi, kini kondisi mereka cukup memprihatinkan.

Faktanya, uang ganti rugi tersebut tidak digunakan seoptimal mungkin. Hingga mereka harus menjual ternak untuk bertahan hidup. Berikut sederet fakta seperti dilansir dari Detik.com, Rabu (26/1):

1. Sempat Tajir Mendadak
Beberapa waktu lalu, Desa Tuban disebut-sebut sebagai Kampung Miliarder. Sebab, banyak warganya yang mendapat uang ganti rugi pembebasan lahan dari pertamina untuk proyek kilang hingga miliaran Rupiah .

Total ada 27 warga yang hidupnya pas-pasan berbalik menjadi kaya mendadak dan dikenal miliarder. Dengan uang yang mencapai miliaran rupiah, banyak warga desa yang memilih untuk membeli mobil mewah, dan merenovasi atau membangun sebuah rumah.

2. Borong Mobil Meski Belum Lancar Nyetir

Sontak, warga kampung miliarder di Tuban ini sempat menjadi sorotan warganet. Setelah viral karena berbondong-bondong membeli mobil mewah, warga desa tersebut kembali viral karena banyak mobil mereka yang masuk bengkel karena rusak.

Menurut penjelasan dari Branch Manager Auto 2000 Tuban, Arie Soerjono, Rabu (24/02/2021) silam, ada banyak faktor yang membuat belasan mobil tersebut mengalami kerusakan. Seperti kurang mahirnya para pemilik mobil dalam mengemudi dan sempitnya jalan di perkampungan, serta terganggu pagar rumah.

3. Jual Sapi untuk Sambung Hidup
Selang setahun ternyata warga desa Tuban tersebut banyak yang jatuh miskin hingga menjual hewan ternaknya untuk bertahan hidup. Kini warga kampung miliader di Tuban dihantui rasa penyesalan.

Mereka bercerita hanya menghabiskan tabungan karena tak ada pekerjaan lagi setelah tanah yang menjadi sumber penghasilan mereka dibeli PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP).

4. Banyak Pengangguran
Kisah warga desa Tuban yang mendadak jadi kampung miliarder, kini sangat berbanding terbalik. Hal ini diutarakan oleh Ketua Paguyuban Karang Taruna Ring 1 Proyek GRR, Ghoni, Selasa (25/1).

Ia menjelaskan warga yang menganggur dulunya adalah petani, tetapi lahannya sudah dijual dan mereka tidak ada lahan lain lagi makanya jadi menganggur.

“Beberapa warga yang nganggur ini dulu jadi petani, buruh tani ke warga yang punya lahan luas. Tapi saat ini jangankan jadi petani, jadi buruhnya petani sudah tak bisa, karena lahannya sudah dijual,” tutur Ghoni.

Mereka sebenarnya sempat dijanjikan pihak perusahaan akan diberikan pekerjaan, tetapi selama satu tahun lebih, janji itu tak kunjung didapatkan.
Ladang hilang, pekerjaan pun tak datang.

5. Butuh Pekerjaan
Kini, warga desa Tuban mulai resah karena ladang dan sawah yang selama ini menghidupi mereka sudah tidak ada lagi. Sehingga banyak warga yang mulai butuh pekerjaan.

“Ya ada yang sudah kerja saat dulu awal butuh security, tapi juga tak lebih dari 30 orang. Bahkan saat ini ada warga ring 1 yang sudah nyerahkan berkas lamaran tapi banyak yang dipersulit dengan aturan,” kata Ghoni.

Ghoni juga menambahkan, banyak warga desa berunjuk rasa menagih janji pihak pertamina yang disebut menjanjikan warga akan mendapat pekerjaan di proyek. (dtc)

Loading...