Surabaya,(DOC) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama jajaran TNI-Polri kembali menggelar swab dan vaksin hunter serentak di 31 wilayah kecamatan Surabaya tiap malam minggu.
Giat tersebut sebagaimana menindaklanjuti imbauan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terkait penggunaan masker walaupun di luar ruangan. Juga, Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tanggal 16 Juli 2022 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Ridwan Mubarun mengatakan, ini sudah menjadi ritual Sabtu malam Minggu yang kembali di aktifkan. Petugas melakukan swab dan vaksin hunter di penjuru kota Pahlawan.Pelaksanaan serentak oleh petugas gabungan dari jajaran Kecamatan, Polsek dan Koramil.
“Kita aktifkan kembali, karena yang pertama kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya di Surabaya naik. Kedua karena ada imbauan dari Presiden Jokowi dan SE Wali Kota Surabaya agar di luar ruangan warga tetap memakai masker,” kata Ridwan saat di hubungi Minggu (24/7/2022).
Kegiatan ini sebelumnya memang sempat di hentikan. Kata Ridwan, karena situasi Covid-19 telah terkendali serta pencabutan aturan penggunaan masker di luar ruangan.
“Kemarin sempat kita hentikan swab dan vaksin hunter karena di luar ruangan boleh tidak pakai masker. Nah, sekarang kembali kita aktifkan. Jadi warga yang tidak memakai masker kita swab, kemudian di cek, apabila belum vaksin, kita langsung vaksin di lokasi,” jelas Ridwan.
Pada giat ritual serentak di 31 kecamatan pada Sabtu (23/7/2022) malam kemarin, sambung Ridwan, terjaring 1.026 warga. Dari jumlah tersebut, 680 di antaranya terkena sanksi swab dan hasilnya negatif.
“Dari 1.026 orang tersebut, 342 orang di antaranya juga di berikan vaksin, karena belum di vaksin. Ritual swab dan vaksin ini kita laksanakan setiap Sabtu malam atau malam Minggu. Dengan sasaran warga yang tidak memakai masker dan tempat-tempat kerumunan,” ungkap dia.
Menurut Ridwan, hasil dari swab hunter ini juga menjadi tolak ukur Pemkot terkait situasi atau perkembangan Covid-19 di Surabaya. Ketika hasil swab serentak petugas menemukan banyak warga yang positif, maka situasi tidak bagus.
“Alhamdulillah hasil tadi malam negatif, jadi Surabaya lagi bagus. Itu juga sebagai tolak ukur kita. Misalnya banyak yang positif, maka kita harus mencari pola-pola lain untuk menekan kasus Covid-19,” tuturnya.
Dari 31 kecamatan yang melaksanakan giat ritual Sabtu malam, satu di antaranya adalah Kecamatan Pabean Cantian Surabaya. Dalam giat tersebut, petugas gabungan dari Kecamatan, Polsek dan Koramil menjaring 25 orang pelanggar protokol kesehatan (Prokes) di Jalan Panggung Surabaya.
“25 pelanggar prokes itu tidak memakai masker. Seluruhnya langsung di lakukan swab di lokasi oleh petugas kesehatan dari Puskesmas, dengan hasil semuanya negatif,” kata Camat Pabean Cantian Surabaya, Muhammad Januar Rizal.
Tak hanya melakukan swab di lokasi bagi para pelanggar prokes. Sebab, kata Rizal, warga yang belum melakukan vaksinasi, petugas juga memfasilitasinya di lokasi. Dari 25 pelanggar prokes tersebut, 18 di antaranya langsung menerima vaksin di tempat.
“Jadi kita tanyakan dulu, kalau belum mendapat vaksin, langsung kita vaksin di tempat. Semalam total ada 18 warga yang di vaksin. Rinciannya yaitu, dosis satu ada 6 orang, dosis dua ada 4 orang dan dosis ketiga atau booster ada 8 orang,” ungkap Rizal.
Selain wilayah Pabean Cantian, di waktu yang sama, ritual Sabtu malam juga di gelar oleh jajaran Kecamatan Karangpilang. Camat Karangpilang Surabaya, Febriaditya Prajatara menyebutkan, hasil giat ritual pada Sabtu malam, petugas gabungan menjaring 37 orang pelanggar protokol kesehatan.
“Tadi malam kita menjaring 37 orang pelanggar protokol kesehatan. Selanjutnya yang bersangkutan, kita bawa ke Puskesmas Kedurus untuk dilakukan swab dan vaksin,” kata Febri.
Febri mengungkapkan, bahwa untuk giat pada Sabtu malam, pihaknya menyasar pelanggar prokes di kawasan Taman Gunung Sari Indah Surabaya. Giat tersebut di laksanakan bersama jajaran Polsek dan Koramil mulai pukul 18.00 WIB hingga selesai.
“Hasil swab seluruhnya negatif. Dari 37 pelanggar prokes, 14 di antaranya merupakan pelajar yang tidak mempunyai identitas. Itu kita berikan sanksi sosial berupa imbauan dan teguran ringan,” pungkasnya.(hm/r7)