Wali Kota Eri: Ajang Pemanasan Menuju Porprov 2027
Surabaya,(DOC) – Pesta olahraga akbar Kejuaraan Multi Event Piala Wali Kota Surabaya 2025 resmi ditutup oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di GOR Pancasila, Selasa (7/10/2025). Selama lebih dari satu bulan, enam cabang olahraga—voli, basket, bulu tangkis, panjat tebing, panahan, dan e-sport—menjadi ajang unjuk semangat, strategi, serta sportivitas para atlet muda.
Wali Kota Eri menyampaikan bahwa penutupan tersebut menandai berakhirnya pertandingan di sebagian besar cabang olahraga.
“Piala Wali Kota Surabaya untuk cabang bola basket hingga bulu tangkis telah resmi ditutup. Semua cabor sudah mendapatkan pemenang, kecuali bola voli yang masih berlanjut. Kami menyampaikan hormat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua cabor,” ujar Eri.
Eri menegaskan, ajang ini menjadi wadah penting untuk melahirkan atlet unggulan yang siap bersaing di tingkat Jawa Timur dan nasional. Terlebih, Surabaya akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2027.
“Tujuannya agar semangat atlet terus membara. Ini adalah pemanasan atau warming up sebelum menghadapi Porprov 2027,” tegasnya.
Komitmen Pemkot dan KONI Surabaya
Pemkot Surabaya berkomitmen meningkatkan kualitas pembinaan olahraga dengan menambah jumlah cabang olahraga dan menyelenggarakan kejuaraan serupa tahun depan.
“Insyaallah tahun depan kita akan mengadakan kejuaraan untuk semua cabor, bukan hanya atletik, dan akan di jadwalkan awal tahun,” ungkap Eri.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi Pemkot bersama KONI Surabaya untuk memperkuat ekosistem olahraga di Kota Pahlawan.
“Sebagai Kota Olahraga dan Kota Atlet, kita harus membuktikan komitmen untuk menjadi yang terbaik di Jawa Timur. Mari wujudkan target bersama 250 medali emas di Porprov 2027,” katanya.
Evaluasi Menuju Prestasi
Sementara itu, Kepala Disbudporapar Surabaya, Hidayat Syah, menilai kejuaraan ini bukan sekadar turnamen, melainkan sarana untuk mengevaluasi kemampuan atlet Surabaya.
“Multi Event Piala Wali Kota diperluas hingga se-Jawa Timur. Langkah strategis ini untuk mengukur kemampuan atlet Surabaya secara langsung,” tuturnya.
Menurut Hidayat, hasil kejuaraan akan menjadi rapor penting bagi tim pelatih untuk menentukan cabang olahraga yang sudah siap dan yang masih perlu pembinaan. Ia menegaskan, pembinaan atlet kini berfokus pada tiga aspek utama: peningkatan teknik, fisik prima, serta kekuatan mental dan kekompakan tim.
Selain aspek teknis, Hidayat juga mengingatkan pentingnya menjaga gaya hidup sehat bagi para atlet.
“Kesehatan mata itu penting. Main game terlalu banyak bisa menyebabkan silinder dan mengganggu ketepatan saat bertanding. Atlet harus fokus mempersiapkan diri untuk event selanjutnya,” pungkasnya.(r7)