Surabaya,(DOC) – Setelah 13 daerah di Jatim memiliki ketua DPD PAN baru, kini giliran 17 kabupaten/kota akan menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) serentak secara daring, Selasa (23/2/2021).
Dari 17 daerah yang menggelar musda, tampaknya persaingan untuk memperebutkan posisi ketua DPD PAN Surabaya paling menyita perhatian. Kenapa demikian? Karena ada 25 kandidat yang mendaftar ke Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC) yang kemudian dilaporkan ke DPP.
Soal kandidat terkuat dalam musda nanti, Sekretaris DPD PAN Kota Surabaya, Endras Heru Sulistyo mengaku jika ke 25 kandidat memiliki peluang yang sama besar.
“Yang punya otoritas menunjuk formatur adalah Ketua Umum PAN ( Zulkifli Hasan). Dan formatur inilah yang nanti akan memilih ketua DPD PAN Kota Surabaya yang selanjutnya disahkan lewat musda, ” ujar dia saat dihubungi, Minggu (21/2/2021)
Diakui Endras Heru, tugas ketua DPD PAN Surabaya ke depan memang cukup berat. Selain harus memenangkan Pemilu 2024 dan mengusung Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai Calon Presiden, juga harus mampu meningkatkan perolehan kursi di DPRD Surabaya. Saat ini PAN hanya memiliki tiga kursi.
“Karena itu calon ketua DPD PAN Surabaya ke depan haruslah orang yang paham kondisi Surabaya dan benar-benar mengerti kondisi internal DPD PAN Surabaya,” ungkap Endras Heru.
Dan juga yang tak kalah penting, lanjut dia, ketua DPD PAN Surabaya nanti harus selalu berkoordinasi dengan DPC (tingkat kecamatan) dan DPRt (tingkat kelurahan), bahkan di tingkat rayon dan sub rayon (tingkat RW dan RT).
Selain itu, kepengurusan mendatang harus solid, kompak, dan saling mengingatkan, mengingat pertarungan pada Pemilu 2024 akan lebih berat. ” Makanya harus dipersiapkan sejak awal,” imbuh dia.
Untuk itu, tandas Endras Heru, DPD PAN Surabaya harus ada penyegaran dan perubahan yang lebih baik.
“Inti dari partai politik adalah berapa kursi yang diperoleh dalam kontestasi Pemilu 2024. Kalau perolehan kursi meningkat dan banyak kader yang menjadi anggota dewan berarti PAN sukses. Untuk mewujudkan itu butuh kerja keras dan energi besar yang harus dilakukan bersama-sama. Karena itu PAN Surabaya butuh nahkoda yang mumpuni,” pungkas dia. (dhi)