Yogyakarta,(DOC) – Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menegaskan bahwa integritas merupakan fondasi utama kemajuan bangsa. Ia menilai bahwa pembangunan tidak boleh hanya bergantung pada pertumbuhan ekonomi. Karena itu, setiap sektor perlu menjaga transparansi dan akuntabilitas.
“Peringatan Hakordia (Hari Anti-Korupsi Sedunia) adalah momen refleksi. Kemajuan bangsa ditentukan oleh seberapa kuat kita menjaga integritas dalam setiap langkah pembangunan,” ujar Mahendra pada Hakordia 2025 di Kantor OJK DIY, Selasa(9/12/2025).
Mahendra menambahkan bahwa tema tahun ini, “Simfoni Integritas, Kolaborasi, Inovasi dan Ekspresi Cegah Korupsi,” menegaskan pentingnya sinergi berbagai pemangku kepentingan. Ia juga mendorong sektor publik dan dunia usaha untuk memperkuat budaya antikorupsi secara berkelanjutan.
Selain itu, ia menilai sektor jasa keuangan harus menjadi jangkar stabilitas ekonomi nasional melalui penguatan integritas, sesuai visi Asta Cita yang menempatkan transparansi dan profesionalisme sebagai nilai inti.
Tiga Agenda Prioritas Penguatan Integritas OJK
Untuk memperkuat komitmen itu, OJK menetapkan tiga agenda berikut:
1. Penguatan Pengawasan Berbasis Risiko dan Data
OJK meningkatkan kapabilitas sup-tech dan reg-tech, memperluas integrasi data lintas sektor, serta memperkuat early warning system agar potensi fraud dapat terdeteksi lebih cepat.
2. Penegakan Tata Kelola dan Market Conduct
OJK memperketat pengawasan perilaku usaha dan memberi tindakan tegas pada setiap pelanggaran integritas, selaras dengan strategi anti-fraud dan implementasi POJK 12/2024.
3. Pembangunan Budaya Integritas Internal
Melalui transformasi One OJK, lembaga ini memperkuat zona integritas, meningkatkan layanan publik, mengoptimalkan whistleblowing system, dan mengembangkan kompetensi SDM serta etika kerja.
Acara talkshow Hakordia 2025 berlangsung secara hybrid dan menarik lebih dari 4.000 peserta dari industri jasa keuangan, pemerintah daerah, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya.
Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, menegaskan perlunya menjaga integritas di semua level organisasi. “Program pencegahan korupsi hanya efektif jika tata kelola kuat dan kolaborasi berjalan baik,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa OJK telah menerapkan SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan untuk menutup celah korupsi internal. Selain itu, OJK menerbitkan sejumlah POJK untuk memperkuat governance sektor jasa keuangan.
Integrity Fest & Sertifikasi API–PAKSI
Dalam rangkaian Hakordia, OJK mengumumkan pemenang Integrity Fest 2025 dan para pegawai yang memperoleh sertifikasi Ahli Pembangun Integritas (API) serta Penyuluh Antikorupsi (PAKSI) hasil kerja sama OJK dan KPK.
Tahun ini, 39 pegawai meraih sertifikasi API dan 51 pegawai menerima sertifikasi PAKSI.
Agenda lain Hakordia meliputi: Integrity Expo, 6–9 Desember 2025 di Benteng Vredeburg Museum Yogyakarta danHakordia Run 2025, 7 Desember 2025.
Melalui rangkaian kegiatan tersebut, OJK dan KPK mengajak seluruh pihak memperkuat sektor jasa keuangan yang bersih, berintegritas, kredibel, dan berdaya saing. Upaya ini diharapkan dapat mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
(ode/r7)





