D-ONENEWS.COM

Tolak Audiensi, Demo Mahasiswa di Depan Grahadi Ricuh

Surabaya (DOC) – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur gelar aksi di depan Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan diwarnai kericuhan, Rabu (21/9). Para mahasiswa sempat adu dorong dan bersitegang dengan petugas kepolisian.

Ratusan mahasiswa dari UPN Jawa Timur menggelar aksi dengan menggunakan pengeras suara di depan Kantor Gubernur Jawa Timur. Dalam aksinya mereka melakukan orasi dan membawa sejumlah poster dan spanduk salah satu yakni “Ekonomi Buruk Rakjat Terpuruk”.

“Kita menolak audiensi apapun di dalam,” ungkap salah satu orator di Jalan Pahlawan, Rabu (21/9/2022).

Meski perwakilan dari Pemprov Jatim turun menemui mereka, para mahasiswa enggan diajak berdialog.

Kericuhan yang terjadi antara mahasiswa dengan kepolisian dipicu karena ada tiga perwakilan dari Pemprov Jatim, salah satunya Kepala Bakebagpol Pemprov Jatim yang masih tertahan di antara kerumunan aksi mahasiswa.

Ketiga orang tersebut diblokade para mahasiswa yang dengan merapatkan barisan. Selain itu, petugas kepolisian masih tetap berada untuk melakukan pengamanan.

“Dengan tidak adanya bentuk dialog antara kita massa aksi dengan bu Khofifah atau pemerintahan pusat. Maka, kita tidak mau adanya audiensi dalam bentuk apapunm Karena hari ini kita butuh figur bu Khofifah,” kata salah satu mahasiswa, Jenggala Prasasti di depan Kantor Gubernur Jatim.

Jenggala menambahkan, ia dan mahasiswa lainnya akan masih menahan perwakilan dari Pemprov Jatim untuk tetap berada diantara mahasiswa, hingga mereka dapat berkomunikasi langsung dengan Gubernur Jawa Timur.

“Bapak-bapak disana tidak akan kita lepas, sampai kita bisa berdialog dengan Bu Khofifah dan perwakilan pusat. Kita tidak menyandra, bapak itu yang keluar sendiri menemui kita, cuman kita tidak ingin bertemu dengan bapak-bapak ini. Makanya kita aja komunikasi untuk menghubungkam bu Khofifah dan juga pemerintah pusat. Kita tidak menyandra, kita tidak melakukan tindakan represif,” jelasnya.

Para petugas dari Pemprov Jatim maupun dari kepolisian sempat mengupayakan untuk mengeluarkan tiga orang pejabat itu. Namun, tetapi situasi memanas dan terjadi aksi dorong antara mahasiswa dan petugas. Bahkan gelas mineral sempat berterbangan di atas mereka. Sedangkan tiga pejabat perwakilan dari Pemprov Jatim berhasil keluar dari kerumunan massa mahasiswa.

Saat ini, situasi mulai kondusif, setelah pihak keamanan melakukan dialog dengan para mahasiswa. Sedangkan mahasiswa masih bertahan di depan Kantor Gubernur Jawa Timur. Petugas kepolisian juga melakukan barikade didepan para mahasiswa.

Dalam aksinya, mereka juga membagikan kertas tuntutan mereka yakni :

1. Menyelesaikan permasalahan dalam pendistribusian BLT.

2. Menetapkan Regulasi Subsidi BBM yang memihak kepada rakyat.

3.Meningkatkan efektivitas transportasi publik

4. Menunda pengesahan RUU KUHP.

5. Membuka kembali dan menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat.

6. Bertanggung Jawab kepada kelurga Korban.

7. Membentuk tim penyelidikan independen.

8. Melakukan pembenahan dalam internal kepolisian.
-Mengkaji ulang aturan serta R
UU terkait Kepolisian.

9. Menunda pembangunan IKN baru. Mengingat kondisi ekonomi yang belum stabil

10. Memprioritaskan pembangunan daerah.

11. Menuntut pemerintah agar melibatkan lebih banyak komponen masyarakat dan tenaga ahli dalam tahap perancangan RUU Sikdiknas dan RUU KUHP.

12 . Mengoptimalkan UU PDP untuk solusi keamanan kebocoran data. (Dimas Angga Perkasa)

Loading...