Jakarta,(DOC) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur meraih Penghargaan Pariwara Anti Korupsi 2025 untuk Kategori Media Konvensional dari KPK RI. Penghargaan ini di berikan pada Puncak Apresiasi Pariwara Anti Korupsi dan Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) 2025 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Jumat (28/11).
Ajang nasional tersebut menjadi bagian dari kampanye antikorupsi KPK yang mendorong pemerintah daerah meningkatkan edukasi publik mengenai pentingnya pencegahan korupsi, khususnya pada sektor layanan publik.
Penghargaan di serahkan langsung oleh Pimpinan KPK, Ibnu Basuki Widodo, kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Capaian ini menegaskan konsistensi Jawa Timur dalam mengarusutamakan nilai integritas melalui strategi kampanye yang luas dan terencana.
Gubernur Khofifah menyampaikan rasa syukur atas apresiasi tersebut. Ia menegaskan bahwa capaian ini menjadi bukti nyata bahwa upaya pencegahan korupsi di Jawa Timur berjalan di jalur yang tepat. Menurutnya, integritas bukan sekadar slogan, tetapi hasil kerja kolektif yang di lakukan secara konsisten oleh seluruh jajaran pemerintah daerah.
“Alhamdulillah, Pemprov Jatim menerima apresiasi Pariwara Antikorupsi 2025 media konvensional urutan pertama dari KPK. Urutan kedua Provinsi DKI Jakarta dan ketiga Kabupaten Demak,” kata Khofifah.
Ia menegaskan bahwa pencegahan korupsi harus di bangun sebagai ekosistem dari hulu sampai hilir melalui edukasi publik, penguatan tata kelola, dan pelibatan masyarakat.
Pemprov Jatim Dapat Apresiasi KPK
KPK menilai Pemprov Jatim berhasil memperkuat kampanye antikorupsi melalui pendekatan multi-kanal, mencakup media konvensional, media digital, dan aktivitas tatap muka. Pada kategori media konvensional, kampanye di lakukan melalui penayangan materi antikorupsi di lima videotron strategis di Bundaran Waru, Bundaran Aloha, dan Jalan Ahmad Yani, serta di dukung radio, baliho, poster, spanduk, dan berbagai media luar ruang.
Di ranah digital, Pemprov Jatim memaksimalkan media sosial, website resmi, portal berita, dan video digital yang mendapat respons positif dari masyarakat. Pada aktivitas tatap muka, berbagai kegiatan edukasi dan pelatihan di selenggarakan, seperti Pelatihan Calon Penyuluh Antikorupsi bagi ASN, Pencanangan 400 Patriot Integritas Muda, serta produksi film pendek oleh Inspektorat Jatim.
Evaluasi KPK menunjukkan bahwa kampanye melalui videotron di Jawa Timur menjangkau sekitar 227.951 orang per hari selama Juli hingga September 2025. Konten digital juga memiliki tingkat interaksi tinggi, sementara kegiatan tatap muka berhasil memperkuat jejaring agen integritas di berbagai sektor.
Khofifah menyebut capaian ini sebagai bagian dari penguatan budaya integritas yang kini menjadi prioritas Pemprov Jatim. Ia mengapresiasi seluruh pihak yang ikut berkolaborasi dalam memperkuat gerakan antikorupsi.
“Terima kasih kepada KPK serta seluruh OPD, pemerintah kabupaten/kota, media, dan pelaku kreatif yang telah bersinergi dalam mengarusutamakan gerakan antikorupsi,” ujarnya. (r6)





